Angka Penduduk Miskin Ciayumajakuning di Atas Rata-rata
JELASKAN. Anggota DPR RI, Prof Dr Rokhmin Dahuri MS menyebut, angka penduduk miskin lima daerah di Ciayumajakuning masih di atas rata-rata Jawa Barat. Hal ini jadi perhatian serius di tengah tumbuhnya industri di wilayah tersebut. FOTO : SUWANDI/RAKYAT --
CIREBON - Anggota DPR RI, Prof Dr Rokhmin Dahuri MS menyebut, angka penduduk miskin lima daerah di Ciayumajakuning masih di atas rata-rata Jawa Barat. Hal ini jadi perhatian serius di tengah tumbuhnya industri di wilayah tersebut.
Rokhmin menjelaskan, di 2025, meski turun sejak 2024, kemiskinan Ciayumajakuning masih di atas rata-rata Jawa Barat (7,02%) dan nasional (8,47%). Bahkan, beberapa daerah menempati ranking atas.
Antara lain Indramayu ke-1 (11,02%), Kuningan ke-3 (10,74%), Majalengka ke-4 (10,31%), Cirebon ke-5 (10,23%), dan Kota Cirebon ke-12 (8,66%) dari 27 kabupaten/kota se Jawa Barat.
Padahal, daerah-daerah di Ciayumajakuning punya potensi alam yang besar. Seperti pertanian dan kelautan di Indramayu, Kabupaten dan Kota Cirebon serta pertanian dan pariwisata di Kuningan dan Majalengka.
Untuk itu, menurut Rokhmin, perlu tata kelola yang baik. Agar seluruh potensi yang dipunyai daerah-daerah tersebut dapat dimanfaatkan bagi seluruh masyarakat.
Namun begitu, ketimpangan cenderung membaik di tahun 2024–2025. Hal ini sejalan dengan turunnya rata-rata Jabar (0,420- 0,416) dan nasional (0,379-0,375). Pada 2024 urutan di antara 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, Kota Cirebon ranking ke-5 (0,424; tertinggi), Kabupaten Cirebon ke-12 (0,374), Kuningan ke-13 (0,369), Majalengka ke-18 (0,354), dan Indramayu ke-26 (0,306).
Sementara, angka TPT Ciayumajakuning membaik di tahun 2024–2025, sejalan dengan turunnya rata-rata Jawa Barat (6,75% - 6,74%) dan nasional (4,91% - 4,76%). Di tahun 2024, dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, Kuningan ranking ke-7 (7,78%), Kabupaten Cirebon ke-13 (6,74%), Kota Cirebon ke-18 (6,29%), Indramayu ke-20 (6,25%), dan Majalengka ke-24 (4,01%).
"Sementara, sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja ialah Industri Pengolahan 20,49%, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 14,76%, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 13,06%, serta Transportasi dan Pergudangan 11,36%," ujar Rokhmin. (wan)
Sumber: