Belanja Hibah-Barjas Naik Signifikan

Belanja Hibah-Barjas Naik Signifikan

Ketua Fraksi PKS, Ahmad Fawaz menyoroti naiknya belanja Hibah-Barjas dalam hantaran Bupati di RAPBD Perubahan 2022. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

CIREBON, RAKYATCIREBON.ID - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, menyoroti belanja hibah, modal, hingga belanja berang dan jasa yang naik signifikan. 

Hal itu dituangkan dalam Pemandangan Fraksi PKS terhadap Hantaran RAPBD Perubahan Tahun Anggaran 2022, melalui rapat paripurna yang digelar di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon, Jumat (16/9).

Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Cirebon, H Ahmad Fawaz menjelaskan, terhadap RAPBD Perubahan Tahun Anggaran 2022, pihaknya menyampaikan beberapa hal. Di antaranya, terkait kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Cirebon pada Tahun 2022 dalam rangka mengoptimalkan Pemberdayaan Ekonomi yang Inklusif, Berkeadilan dan Berkelanjutan Untuk Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Dengan Didukung Oleh Pembangunan SDM.

"Untuk mencapai Visi itu, banyak tantangan yang perlu dihadapi. Pemulihan ekonomi akibat pandemi covid-19 belum selesai, kini ditambah dengan kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi," kata Fawaz saat menyampaikan pemandangan fraksinya. 

BACA JUGA:Warga Kanci Minta Keringanan Biaya Sewa

Yang tentu, lanjut dia, akan mengerek kenaikan harga-harga lainnya termasuk harga barang kebutuhan pokok. Menurut ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Abra Talattov, lanjut dia, inflasi akibat naiknya harga BBM ini bisa mencapai 8-8,5% di September tahun ini. 

"Dalam konteks ini, apa langkah Pemerintah Daerah untuk mengurangi dampak buruk dari kebijakan tersebut yang akan dituangkan pada RAPBD Perubahan tahun 2022?" katanya.

Kemudian, belanja hibah menjadi pengeluaran yang paling tinggi kenaikannya yaitu sebesar 230,47% dari semula Rp 26.132.167.200,- menjadi Rp 60.226.654.500,-. "Mengapa demikian? serta apa relevansinya dengan 8 prioritas pembangunan tahun 2022?" ujar Fawaz.

Begitu juga, dengan belanja modal yang naik signifikan sebesar 52,98% dari semula sebesar Rp 232.802.203.675,- menjadi Rp 356.141.938.005,-. Selain itu, Belanja barang dan jasa juga naik signifikan sebesar 63,82% dari sebelumnya Rp 860.011.671.044,- menjadi Rp 1.408.884.639.004,-. 

BACA JUGA:Pemasukan Menurun Drastis, DPRD Beri Catatan Khusus Retribusi Jasa Perikanan, Apa Saja?

Di sisi lain, aku dia, belanja bantuan sosial hanya naik 10,11% dari Rp 16.867.962.500,- menjadi Rp 18.573.762.500,-. Fraksi PKS menganggap bahwa penambahan anggaran bantuan sosial lebih prioritas untuk mengurangi dampak kenaikan harga BBM bersubsidi yang pastinya akan menaikkan pula harga-harga kebutuhan pokok yang pada gilirannya akan menaikkan angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon.               

Fraksi PKS, kata dia, dengan tegas menolak kenaikan harga BBM Bersubsidi. Namun, apabila kenaikan tersebut tidak kunjung dibatalkan Pemerintah Pusat, Fraksi PKS meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon untuk memprioritaskan program-program penjagaan daya beli masyarakat dan jaring pengaman sosial yang akan dituangkan dalam RAPBD Perubahan Tahun 2022. 

"Di samping itu, Fraksi PKS juga meminta perbaikan DTKS agar bantuan sosial lebih tepat sasaran," ungkap Fawaz.

Sumber: