Ada Peran AHY Pada Kembalinya Surat Hak Milik 3 Kelenteng di Cirebon

CIREBON - Sertifikat Hak Milik (SHM) tiga kelenteng di Cirebon akhirnya kembali ke laci Yayasan Budda Metta. Ada peran signifikan Agus Harimurti Yudhoyona (AHY) pada proses terbitnya tiga SMH tersebut. 

Tiga kelenteng yang dimaksud ialah Kelenteng Talang (Kong Kao), Kelenteng Dewi Welas Asih (Tio Kak Sie) dan Kelenteng Winaon (Bun San Tong) di Winaon Kota Cirebon. 

Sebelumnya, SHM tiga kelenteng diambil pemerintah dari Yayasan Buddha Metta pada 1996. 30 tahun berselang, hak kepemilikan tiga kelenteng itu kembali ke empunya.

Selama proses negosiasi berlangsung, sejumlah nama ikut berperan. Mereka antara lain Fenti Kurnadi dan Sucipto Chandra. Ketika mendengar AHY terpilih jadi Menteri ATR/BPN dan akan dilantik pada 21 Februari 2024, Richard Pekasa menghubungi Fenti Kurnadi lewat WA meminta tolong supaya AHY dapat membantu menerbitkan SHM 3 Kelenteng atas nama Yayasan Budda Metta.

Permintaan Richard ke Fenti itu terjadi pada Tanggal 20 Februari 2024 pukul 16.38 WIB. Tak lama, Fenti pun menghubungi AHY terkait nasib kepemilikan tiga kelenteng di Cirebon tersebut.

Tanggal 6 Maret 2024 berkas yang dikirim oleh Richard Pekasa sudah sampai di Kementerian ATR, AHY bekerja keras memproses untuk mengembalikan SHM tiga kelenteng atas nama Yayasan Budda Metta yang hilang entah kemana.

Hanya dalam waktu 8 bulan pengajuan, akhirnya surat itu kembali kepada pengurus Yayasan Budda Metta. Namun, setelah AHY diangkat Menteri Koordinator 21 Oktober 2024, Nusron Wahid jadi Menteri ATR, Wakilnya Ossy Dermawan jadi Wakil Menteri ATR.

Peristiwa itu mengungkap fakta keterlibatan banyak pihak terkait kembalinya SHM tiga kelenteng ke Yayasan Budda Metta. 

"Terima kasih Bapak AHY, terima kasih Ossy Darmawan dari ATR, Terima kasih Fenti Kurnadi dan Sucipto Chandra, Terima kasih kepada semua Staff dan Pegawai ATR yang sudah membantu sehingga keluarnya Surat Kepemilikan 3 Kelenteng kepada Yayasan Budda Metta, Terima kasih Herman Khaeron, Terima kasih kepada semua pihak yang sudah bekerja keras untuk kembalinya 3 surat kelenteng ke Yayasan Budha Metha, jasa perjuangan kalian kami kenang selalu," ulas narasumber yang enggan disebutkan namanya. (wan)

 

Sumber: