RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Keberadaan Kerajaan Indraprahasta yang diduga berlokasi di Kecamatan Talun, Cirebon memantik perhatian banyak pihak. Di antaranya Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Cirebon bersama Muspika Talun. Penelusuran pun dilakukan.
Penelusuran dimulai dari Petilasan Krapyak. Lanjut ke Miniatur Gunung Ciremai, Makam Silagati, Makam Panjang dan Nangka Gembong. Dari empat lokasi penelusuran, dua di antaranya diduga berasal dari zaman pra sejarah. Anggota TACB, Iis Holiyah mengatakan, ciri-ciri kuat zaman pra sejarah atau megalitikum terdapat di area Makam Panjang yang diduga sebagai makam Raja Indraprahasta 4. Kemudian area Nangka Gembong. Kedua lokasi ini mempunyai ciri yang sama yakni terdapat bongkahan batu besar. Menurut Iis, bongkahan batu besar lazim digunakan pada zaman pra sejarah sebagai penanda sesuatu yang monumental. Seperti makam raja atau batas wilayah. Mengingat, pada zaman tersebut belum ditemukan teknologi untuk menandai hal yang monumental. "Ciri-cirinya sama yaitu keberadaan batu besar. Ini yang dipakai untuk menandai hal yang monumental. Pakainya batu besar di zaman pra sejarah," kata Iis. Terkait kebenaran adanya Kerajaan Indraprahasta di area Kecamatan Talun, menurut Iis, masih diperlukan bukti kuat. Misalnya, temuan lebih banyak situs yang menunjukan jejak kerajaan. Juga bukti tertulis seperti naskah kuno maupun prasasti. Meski begitu, temuan beberapa situs yang diduga peninggalan Kerajaan Indraprahasta tetap penting. Untuk itu, pihaknya meminta Dinas Budaya dan Pariwisata (Budpar) setempat pro aktif. Misalnya menurunkan arkeolog untuk menguji usia situs. Ketua Yayasan Indraprahasta, Nana Sunadi mengatakan dari hasil penelusurannya, terdapat 30 situs di area Kecamatan Talun. Di antaranya 7 makam batu, 10 sumur batu, 3 gua, 4 kedung angker, batu bertulis dan batu peta. Dari banyaknya situs yang berhasil ditemukan, tak satu pun yang memberikan petunjuk jelas mengenai keberadaan Kerajaan Indraprahasta. Pasalnya, tulisan, simbol maupun peta yang tertera pada batu-batu itu sulit dimengerti."Saya penasaran. Karena yang menemukan itu saya. Dari situ yang satu sampai yang ke-30. Maka saya meminta kebenaran dari para ahli, termasuk TACB," jelas Nana. Camat Talun, Abadi mengakui memang butuh upaya serius guna menelusuri peninggalan Kerajaan Indraprahasta. Selain kepentingan pengungkapan sejarah, banyaknya situs yang ditemukan juga merupakan bukti kekayaan yang dimiliki Talun. "Karena situs-situs yang ada ini perlu dilestarikan dan dirawat dan digali sejarahnya. Situs ini pintu masuk untuk (menguak) keberadaan suatu kerajaan," jelas Abadi. (wan)