Sehingga saat ada tamu maupun ketika memasak, dilakukannya di ruangan yang sama. Hal itu terpaksa dilakukan. Karena dapur rumahnya ambles terbawa tanah yang longsor.
Sejak pertengahan Ramadan 1443 Hijriyah hingga saat ini, tanah yang ambles sudah sedalam satu meter.
"Ini sudah ketiga kalinya. Sebelumnya dapur dan kamar mandi juga ambruk dan dibangun lagi. Sekarang ambruk lagi," keluhhya, Minggu (22/5).
Saat ini, rumah Amiroh sudah berada persis di sisi tanah yang ambles. Bagian belakang rumahnya yang dijadikan untuk kamar mandi darurat sudah nampak tergantung di atas tanah.
Kondisi itu menimbulkan kekhawatiran adanya ular maupun tikus yang dengan mudah masuk ke dalam rumah.
Dengan kondisi tersebut, jika pergerakan tanah kembali terjadi, maka keselamatan Amiroh dan keluarganya sangat terancam.
Diakuinya, ia tidak bisa hidup dengan tenang di rumahnya sendiri. Apalagi, suara gemeretak dari bagian bawah tanah seringkali terdengar yang menandakan tanah kembali bergerak ambles.
"Sering terdengar suara kretek-kretek, itu pertanda tanah bergerak. Jadi selalu waswas, takut," ucapnya.(tar)