RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Pada Pilkada 2024 nanti, Partai Demokrat akan menjadi partai petahana. Karena kepala daerah yang saat ini menjabat merupakan kader terbaik Partai Demokrat.
Sayangnya, sesuai ketentuan pemilu sudah melewati dua masa jabatan, sehingga Nashrudin Azis tidak bisa maju kembali. Meskipun di periode pertama melanjutkan almarhum Ano Sutrisno. Nampaknya, Demokrat di Kota Cirebon tak mau terburu-buru membicarakan pilkada. Karena menyadari bahwa sebelum pilkada, ada hajat yang lebih utama dan menjadi tolak ukur untuk pelaksanaan pilkada, yakni Pileg dan Pilpres 2024. "Prinsipnya, Partai Demokrat saat ini fokus untuk persiapan pileg terlebih dahulu. Bagaimana di pileg nanti, Partai Demokrat sebagai pemenang ketiga di 2019 mempersiapkan diri sebaik mungkin. Supaya di 2024 nanti menjadi partai pemenang," tandas Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Barat, M Handarujati Kalamullah kepada Rakyat Cirebon. Pada 2009 lalu, lanjutnya, PD sudah pernah menjadi pemenang di Kota Cirebon. Setelah sempat turun di 2014 menjadi tiga kursi, lalu tahun 2019 masuk kembali ke tiga besar dengan jumlah empat kursi, nyaris lima kursi. Selisih 117 suara pada saat itu, di kursi kelima dengan PPP. Peningkatan tersebut, lanjut Andru, merupakan tren yang harus dipertahankan, bahkan harus ditingkatkan dalam pemilu legislatif nanti. "Tentunya, tren positif ini harus dipertahankan. Apalagi seiring di tingkat pusat, survei PD juga semakin naik. Maka Demokrat Kota Cirebon sebagai empat wilayah di Jabar yang suaranya naik mendapatkan kursi pimpinan DPRD, berharap bisa membukukan tren positif dengan menjadi partai pemenang pemilu," jelasnya. Sedangkan untuk pilkada, kata dia, Demokrat memiliki tugas besar untuk menjaga kemenangan, dan kembali mendudukan kader terbaiknya di kursi E1. Namun demikian, diakui Andru, sampai saat ini belum ada nama-nama yang berpotensi diusung Demokrat di pilkada. Karena untuk hal tersebut, Demokrat memiliki tahapan tersendiri, melalui survei awal. "Belum, untuk pilkada kita masih belum. Yang jelas, sekarang berkaitan dengan caleg, kita sedang siapkan caleg-caleg yang memiliki kualitas bagus. Menyesuaikan dengan mekanisme KPU yang baru dalam hal Dapil. Prinsipnya, bermain di beberapa dapil pun, Demokrat siap," imbuhnya. Namun lagi-lagi, masih dikatakan Andru, di internal, ia selalu menyampaikan agar para kader jangan berharap mengejar syahwat di pilkada dan mengabaikan pileg. Saat ini, Demokrat sedang benar-benar fokus memenangkan Pileg 2024 di bulan Februari nanti. Karena itu adalah sasaran utama yang harus dicapai. Setelah memenangkan pileg, target selanjutnya adalah pilkada. Pileg dan Pilpres ini menjadi hal penting menjelang pilkada. "Untuk November (Pilkada, red) sendiri, tentu kita sudah sama-sama ketahui bahwa ada mekanisme di internal Demokrat, berdasarkan survei. Tentunya kader-kader terbaik PD diharapkan bisa menunjukkan kinerja yang baik. Sehingga bisa masuk dalam jajaran survei yang menjadi prasyarat layak untuk diusung pada pilkada nanti," ujar Andru. Ditanya mengenai kesiapan dirinya jika didorong Demokrat untuk maju di pilkada, sama dengan yang lain, ia pun fatsun sepenuhnya terhadap keputusan partai. "Tentunya, sebagai petugas partai, sebagai kader partai, saya tidak mau berandai-andai. Tetapi tentunya tadi, jika di Pileg 2024 nanti kita memenangkan pemilu, maka langkah kita di pilkada akan lebih mudah. Maka jika saya ditugasi, saya harus siap. Tapi bukan berarti ini menutup peluang yang lain. Karena ada mekanisme yang harus dilalui dalam proses perekrutan calon kepala daerah dari Demokrat. Semua keputusan ada di DPP," imbuh Andru. (sep)