RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Sampai sepekan pasca Hari Raya Idul Adha, harga-harga kebutuhan bahan pokok di pasar-pasar di Kota Cirebon masih fluktuatif. Bahkan terbilang masih tinggi.
Hal tersebut sebagaimana hasil pemantauan rutin yang dilakukan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon di beberapa pasar induk yang menjadi sample.
"Ada yang sudah turun, tapi ada juga yang masih naik. Harganya masih di atas," ungkap Kepala DKUKMPP Kota Cirebon, Iing Daiman, Rabu (20/7) kemarin.
Dicontohkan Iing, untuk harga komoditas seperti cabai dan bawang merah, saat ini di beberapa pasar harganya masih tinggi. Hal tersebut disinyalir karena beberapa faktor di hulu, dalam hal ini petani. Mengingat kondisi cuaca yang bum stabil, setidaknya mempengaruhi produksi komoditas tertentu di tataran para petani cabai.
Bahkan kondisi tersebut, kata Iing, bukan hanya terjadi di Kota Cirebon, melainkan masih juga terjadi di kota lain, bahkan hampir di seluruh pulau Jawa.
"Lebih ke faktor cuaca yang tidak menentu, itu menjadi penyebab harganya masih naik," jelas Iing.
Sementara itu, untuk komoditas bahan pokok lain, seperti minyak goreng, dari hasil pemantauan, meskipun beberapa bulan lalu menjadi buah bibir karena harganya yang melangit, dan stoknya yang menghilang dari pasar, namun saat ini kondisi harganya berangsur pulih.
"Sementara harga minyak goreng mulai di turun, bahkan sudah di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET)," kata Iing.
Ditambahkan Iing, selain secara rutin melakukam pemantauan terhadap fluktuasi harga kebutuhan bahan pokok di pasar, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari harga-harga komoditas yang masih tinggi, DKUKMPP juga secara rutin berkoordinasi dengan semua stake holder terkait, terlebih yang masuk dalam unsur TPID, sehingga jika harga di pasar sudah tidak bisa dikendalikan, maka ada upaya antisipatif yang siap dilakukan, seperti dengan melakukan Operasi Pasar Murah.
"Jika harga masih tinggi, kita bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon akan menggelar operasi pasar, agar sejumlah kebutuhan pokok di Kota Cirebon kembali stabil," pungkasnya. (sep)