RAKYATCIREBON.ID, KUNINGAN - Wabah PMK di Desa Sukajaya Kecamatan semakin mengganas, 117 kerbau dilaporkan terpapar, ditambah 10 ekor sapi milik warga setempat. (07/08/2022).
Menurut Kades Sukajaya melalui Kasipem Ayet, dari catatan sejak bulan Juni tersebut , 3 kerbau mati.
"Ada 14 peternak kerbau dan 3 peternak sapi yang tercatat. Sekarang yang sangat mengkhawatirkan adalah peternak kerbau, hampir semua terpapar. Umumnya kerbau ini tidak disimpan di kandang. Warga kami menggembalakan langsung di lahan dan hutan yang jauh. Ya sekitar 20 - 30 menit jalan kaki menuju lokasi kerbau itu," jelas Ayet.
Lalu kondisi kerbau yang parah lanjut dia, dirawat warga dengan pengobatan seadanya. Kerbau dengan PMK parah sudah tak sanggup berdiri. Semua aktivitas baik makan dan lain lain dilakukan ditempat kerbau tergeletak. Ada yang berlokasi di kebun atau pesawahan.
"Kesulitan lainnya adalah lokasi kerbau yang jauh, sekarang warga mencari ternak mereka di antara hutan dan perkebunan. Kerbau ini biasanya berada di tempatkan pada lahan warga, yang berbatasan dengan lahan milik Perhutani," jelasnya.
Hingga minggu sore, sebagian Peternak Desa Sukajaya masih mencari kerbau mereka, karena dikhawatirkan kerbau ini mengalami PMK parah di lokasi penggembalaan.
Setelah wabah ini muncul, 13 ekor kerbau terpaksa dijual pemilik dengan harga yang tak wajar, terlampau murah.
"Warga kami mengalami kerugian besar, kerbau sama saja dengan harta simpanan. Dalam kondisi sehat bisa dijual 20 juta rupiah perekor. Setelah terpapar PMK kerbau ini hanya ditawar separuhnya saja. Ya sekitar 10 juta." Ujar Ayet.
Setelah mengerahkan perangkatnya, Pemdes Sukajaya berharap Pemkab Kuningan bergerak cepat melakukan penanganan. Meski sebelumnya pernah ada sosialisasi dari satgas, kini yang sangat dibutuhkan warga adalah vaksin PMK gratis.
"Kami sangat memerlukan vaksin gratis dari pemerintah, untuk sementara pengobatan dilakukan warga dengan cara tradisional. Kerbau diberi jamu, dan diberi pakan di lokasi penggembalaan." Desaknya. (Bubud Sihabudin)