RAKYATCIREBON.ID , CIREBON - Giliran Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Cirebon menolak kenaikan BBM. Penolakan itu, mereka teriakan di depan Kantor DPRD Kabupaten Cirebon, Kamis (8/9).
Meski diguyur hujan, ratusan mahasiswa tetap lantang meneriakan penolakan atas kebijakan yang tak berpihak pada rakyat itu. Banyak yang prustasi dibuatnya. Karena kenaikan BBM itu, memicu kenaikan kebutuhan masyarakat.
"Makanya kami menuntut pemerintah agar membatalkan penyesuaian harga BBM dan menurunkan harga BBM Bersubsidi," kata Ketua IMM Cirebon, Eki saat berorasi.
Selain itu, mahasiswa juga mendesak pemerintah melalui BPH Migas untuk membuat regulasi pengawasan peredaran BBM Bersubsidi di masyarakat supaya tepat sasaran. Serta mendesak pemerintah memastikan kelompok penerima manfaat (KPM) dari BLT tepat sasaran.
Tak hanya itu, massa juga mendesak pemerintah agar memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dengan tujuan agar dikuasai sepenuhnya oleh negara dan diperuntukan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan rakyat.
"Kami juga menuntut DPRD Kabupaten Cirebon dan Pemda menindaklanjuti dengan tegas permasalahan yang telah disuarakan oleh mahasiswa. Karena ini aspirasi masyarakat," katanya.
" Kami juga mendesak DPRD dan Bupati, menindaklanjuti tuntutan mahasiswa. Untuk disampaikan kepada presiden Jokowi dan menyepakati tuntutan mahasiswa dibuktikan dengan ikut menandatangi tuntutan kami," tegasnya.
Ketua DPC Demokrat, Heri Yanto ST menegaskan pihaknya sepakat dengan tuntutan mahasiswa. Bahwa kenaikan BBM ini, merupakan kebijakan tak manusiawi. Kondisinya tidak tepat. Harus dibatalkan.
"Karena kita baru saja melewati masa pandemi. Dimana banyak masyarakat kita yang terdampak. Para pelaku UMKM dan ema-ema tergerus. Kami dari fraksi Demokrat, siap menandatangani apa yang menjadi tuntutan mahasiswa," tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, HM Luthfi MSi mengapresiasi perjuangan mahasiswa. Membela kepentingan masyarakat. Menjawab problematika kenaikan BBM.
Politisi PKB itupun mengaku akan menyampaikan aspirasi mahasiswa ke pemerintah pusat. "Aspirasi teman-teman akan kami sampaikan ke Presiden Jokowi. Bahwa ada gejolak dibawah imbas dari adanya penyesuaian BBM," kata Luthfi.
Kang Luthfi begitu panggilan akrabnya menegaskan, pihaknya pun sepakat, dengan tuntutan mahasiswa dan siap ketika diminta untuk memberikan tandatangan." Kita juga sepakat. BBM subsidi harus tepat sasaran. Tidak boleh dipukul rata," pungkasnya. (zen)