RAKYATCIREBON.ID, ANGGOTA DPR RI termuda Hillary Brigitta Lasut SH LLM akhirnya segera mengakhiri masa lajangnya. Legislatif dari partai Nasdem itu sudah menerima pinangan atau lamaran dari seorang pemuda pujaan hatinya, Lettu Infanteri Yohanes Prasetyo Rahawarin STHan.
Acara lamaran atau bahasa Manado disebut "Maso Minta" sudah dilaksanakan pada Jumat 23 September 2022 di Manado, kampung halaman dari Hillary Brigitta Lasut yang tahun ini genap berusia 23 tahun. Lettu Yohanes datang bersama keluarga besarnya dari kepulauan Kei, Maluku Tenggara, tempatnya berasal.
Acara lamaran yang menggunakan adat Minahasa itu cukup mengharukan. Ayah dari Hillary, Elly Lasut yang juga bupati Talaud, menanyakan kepada anaknya, apakah menerima lamaran dari Yohanes? Pertanyaan itu langsung dijawab "ya menerima".
"Papa hari ini kedatangan tamu, dengan maksud meminang Hillary, tentu pinangan akan membawa konsukwensi ada pernikahan, maka papa bertanya, Hillary mau menerima pinangan Yohanes,"? Sebagai orang ini anak saya satu-satunya, kami keluarga menerima lamaran dari keluarga Yohanes," kata Elly Lasut.
Sang Ayah terharu karena akan melepas anak satu-satunya itu untuk segera memulai hidup dengan pria lain. Ibunda Hillary, Telly Tjanggulung yang juga mantan Bupati Minahasa Tenggara, belum lama meningggal karena sakit.
Lettu Inf Yohanes Prasetyo Rahawarin STHan merupakan Komandan Tim Kopassus muda usia 29 tahun, anak dari seorang jenderal bintang 3 asal Maluku, Letjen (Purn) Jeffry Apoly Rahawarin.
Ayahnya pernah menjabat sebagai Pangdam Pattimura Maluku, dan sekarang bertugas sebagai Deputi III Badan Pengelola Perbatasan di Kemendagri. Salah satu calon Gubernur Maluku pada tahun 2021.
Yohanes Rahawarin, walaupun masih sangat muda, sudah beberapa kali menjuarai kejuaraan beladiri, serta menyelesaikan misi dan penugasan di area konflik, perbatasan, dan misi combat intellegence.
Pada ilmu beladiri, di usia 24 tahun Yohanes berhasil menjadi Dan 2 ban hitam Yongmoodo dan menjadi juara 1 lomba Bela Diri Militer Yongmoodo se TNI Angkatan Darat di 2016.
Yohanes Juga merupakan atlet karate dan sempat mendapat Juara 3 Kejuaraan Karate Nasional dan merupakan peraih balik 2 bela diri Merpati Putih yang jumlahnya masih sangat sedikit di Indonesia.
Dalam beberapa kesempatan ia sering diminta menjadi relawan melatih bela diri para anggota kopassus yang sedang pendidikan atau pelatihan pra penugasan.
Yohanes telah menyelesaikan penugasan tempur di Satgas Tinombala Poso di usia 25 tahun dan tugas satgas Manadala 1 di Papua di usia 27 tahun.
Bahkan setelahnya banyak mendapatkan medali penghargaan atas prestasi dan pengabdiannya Seperti Satya Lencana Ksatria Yudha, Medali Wiradharma Nusa, Medali Bhakti Nusa, dan Medali Operasi Kepolisian.
Dikenal cerdas dan berdedikasi, selain berprestasi dan dikenal karena masuk 10 besar dari 300 perwira muda lain saat pendidikan Diklapa 1 TNI.
Pendidikan Intelejen Militer yang dilewati Lettu Yohanes memang tidak tanggung-tanggung. Ia berkali-kali mengelilingi berbagai negara untuk menyelesaikan pendidikan bersama dengan pasukan elit internasional dan pendidikan military intelligence di Australia, Singapura, Thailand dan Filipina.