RAKYATCIREBON.ID, KUNINGAN - Pengurus Cabang (Pengcab) Wushu Kabupaten Kuningan, sudah menyiapkan beberapa strategi untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke XIV Jawa Barat di Kabupaten Ciamis, tepatnya di Kawali. Paska jagoan calon peraih medali emasnya mengalami cidera otot tendon lutut seusai mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Pengcab Wushu, Putu Bagiasna yang didampingi wakil ketuanya Wawan Setiawan ketika ditemui awak media seusai seremonial pelaksanaan pelepasan atlet Porprov Kabupaten Kuningan oleh Bupati Kuningan H Acep Purnama di Pendopo, Rabu (26/10).
“Meskipun kita tidak diperkuat atlet andalan, Mutia Azzela yang tahun kemarin 2021 ikut PON dikarenakan cidera lutut. Tapi kita sudah mempersiapkan secara matang atlet yang lainnya. Mereka juga pengalaman dikejuaraan nasional (Kejurnas) Wushu yang dilaksanakan di Jakarta 2021 maupun Kejurnas Tahun ini, (2022) di Surabaya,” paparnya.
Wushu Kuningan, sambung Putu, sudah menyiapkan atlet Taolu tiga orang yakni Paris, Chalifa dan Aji Sakti. Taolu itu semacam kata di karate dan ibing dalam silat. Atau biasa disebut seninya. Ketiganya memainkan beberapa jurus diantaranya Paris ikut Cang Chien, Kiang Shu. Chalifa jurus Taiji Quan dan TaiJijian sedangkan Aji Sakti mengikuti jurus Nan Quan dan Nan Gun.
Ketiga atlet itu jumlah medali yang diperebutkan lima medali, masih kata Putu. Karena ada nomor two number one medal yakni taiji jian dan taiji quan. Sedangkan yang lainnya masing-masing satu medali. Artinya dari lima medali yang diikuti, mudah-mudahan dapat medali sesuai harapan masyarakat Kuningan yakni medali emas.
“Selain mengikuti nomor taolu, kita juga mengikuti nomor tarung bebas atau disebut Sansau atawa Sanda. Yakni, kategori putra Wira di kelas 75 Kg, Rekhan di kelas 52 Kg dan kategori putri yakni Selfi Nur Rianny kelas 60 Kg, Elora Hikmiyati M kelas 56 Kg, Selfi Tri Aulia kelas 48 Kg. kelima atlet itu kendati mengikuti kuliah di beberapa kota besar tapi dititipkan di sasana yang bagus,” tuturnya.
Misalnya, Selfi Nur Rianny kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, dia tetap latihan di sana dan dititipkan di sasana Kota Bandung. Jadi tidak dibiarkan santai dan hanya mengikuti perkuliahan. Tapi didorong untuk tetap bertanggungjawab sebagai atlet yang nantinya diharapkan mampu memberikan kontribusi medali.
Ditambahkan Wawan, kendati kita terkendala pendanaan untuk atlet khususnya Sansau karena berada jauh di luar Kuningan. “Pengcab Wushu tetap memperhatikan dengan memberikan dana bantuan perbulan sebesar lima ratus ribu rupiah. Ini semata-mata bentuk tanggung jawab moril terhadap atlet binaan Pengcab Wushu,” terangnya.
“Pembinaan atlet Wushu Kabupaten Kuningan diselaraskan dengan visi, misi Pak Bupati (H Acep Purnama-red) yakni mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kuningan. Dengan cara membina atlet lokal dan memberikan dana pembinaan supaya mereka tetap berlatih, tetap sehat dengan menjaga vitamin, giji yang baik. Tanpa memperhatikan itu semua niscaya atlet tidak bisa berlatih, jangankan untuk bertanding setingkat Porprov. Tingkat RT saja takan mampu,” tegasnya.( ale)