RAKYATCIREBON.ID, ISTANBUL - Sebuah ledakan kuat terjadi di Istanbul, Turki, pada Minggu (13/11) pukul 16.20 waktu setempat. Letusan keras diikuti api terlihat di kawasan Istiklal Avenue -destinasi kondang bagi turis- yang sedang dipenuhi para pejalan kaki.
"Enam orang tewas dan 53 lainnya terluka karena ledakan," ujar Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pernyataannya sebelum berangkat ke Indonesia untuk menghadiri KTT G20 di Bali.
Pihak berwenang Turki pun langsung melakukan investigasi untuk menyelidiki ledakan itu. Kawasan yang dipenuhi toko dan restoran itu langsung ditutup untuk keperluan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Memang Erdogan tidak langsung menyebut pelaku di balik teror itu. Namun, Presiden ke-12 Turki itu melontarkan isyarat tentang seorang wanita di balik ledakan tersebut.
"Masyarakat harus tahu bahwa pelaku serangan ini akan dihukum sepantasnya," kata Erdogan.
Rekaman dari kamera televisi sirkuit tertutup (CCTV) memperlihatkan seorang wanita meninggalkan tas di sebuah bangku di Istiqlal Avenue sebelum ledakan terjadi.
Selain itu, media-media Turki juga melaporkan tentang suara rentetan tembakan di Taksim Square.
Selama ini terdapat sejumlah kelompok yang menebar teror di Turki, antara lain, Al-Qaeda, Daesh atau Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), dan kelompok militan Kurdi.
Pada November 2003, Al-Qaeda melancarkan aksi bom bunuh diri yang menewaskan 60 orang. Serangan itu juga mengakibatkan 650 orang terluka.
Selanjutnya pada awal 2016, ISIS menyasar turis asal Israel yang sedang pelesiran di Turki. Serangan itu menyebabkan lima korban jiwa dan melukai 36 orang.
Syahdan, pada 10 Desember 2016 giliran Kurdistan Fredom Hawks (TAK) yang beraksi dengan bom mobil dan bom bunuh diri di kawasan Besiktas, Istanbul. Serangan itu menewaskan 48 orang.(Hurriyet/ArabNews/JPNN.com/rakcer)