RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA - Aksi penipuan dengan modus mengaku sebagai pejabat di Kabupaten Majalengka kembali terjadi. Sebelumnya nama Bupati Majalengka DR H Karna Sobahi MMPd sempat dicatut oleh orang tidak bertanggung jawab, dengan menggunakan media sosial Facebook dan meminta sejumlah uang.
Kali ini modus serupa juga terjadi, hanya medianya menggunakan aplikasi WhatsApp dan mengaku salah seorang pejabat di lingkungan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Majalengka.
Sasarannya adalah para kepala sekolah atau ketua lembaga dan yayasan. Hal ini seperti yang dialami, Fitria salah seorang Kepala MTs di Kabupaten Majalengka. Ponselnya sempat dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai pejabat dari dinas Rumkintan, dan mengaku hendak memberikan sumbangan berupa baju muslim dan buku untuk para santrinya dengan alasan ingin bersedekah dan membantu siswa miskin.
Karena tertarik akhirnya Fitri pun menanggapi dengan memberikan sejumlah data yang diminta. Awalnya tidak mencurigakan, sebab data yang diminta sangat wajarbdari mulai jumlah siswa kemudian daftar kebutuhan dan lainnya.
Kecurigaan mulai muncul saat tiba-tiba orang yang mengaku bernama H Basori itu menanyakan soal rencana rehab kelas dan lainya, dengan dalih pihaknya akan memberikan bantuan rehab sekolah. Dengan syarat meminta nomor rekening, NPWP, KTP dan lainnya.
Merasa curiga, akhirnya Fitri mencoba memancing dengan menanyakan dimana letak lokasi kantor Rumkintan tersebut, namun si penelepon terlihat gugup dan menjawab asal-asalan. Bahkan saat ditanya siapa nama kepala dinas nya, si penelpon terdengar gugup dan mulai mengalihkan pembicaraan.
“Awalnya saya tidak curiga sebab dia mengaku hanya ingin bersedekah memberikan bingkisan baju koko buat para santri atau siswa kurang mampu yang ada disekolah saya. Namun saya mulai curiga saat ia mengaku akan memberikan bantuan rehab sekolah, sebab sejauh ini saya memang tidak mengajukan rehab dan kalau pun benar, Mts sendiri berada dibawah Kemenag. Jadi agak janggal kalau Dinas Rumkintan Kabupaten memberikan bantuan ke Mts,” ucapnya.
Sementara itu saat ditelusuri, sejumlah staf di dinas tersebut mengaku tidak kenal dengan nama H Basori. “Tidak ada mas nama itu disini, dan setahu saya memang tidak ada program bantuan rehab kelas,” ucap salah seorang staf di Rumkintan Kabupaten Majalengka.
Sementara itu untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Bupati Majalengka meminta agar semua masyarakat tetap waspada dan tidak mudah tergiur dengan iming-iming bantuan dan lainya dengan mengatasnamakan dirinya atau salah satu dinas di Kabupaten Majalengka. Ada baiknya kata dia jika mendapatkan informasi tersebut bisa mengeceknya langsung ke dinas yang bersangkutan untuk memastikan,agar tidak terkena penipuan.
“Kalau ada yang mengaku ngaku mengatasnamakan pejabat jangan mudah percaya, lebih baik cross check terlebih dahulu, agar tidak tertipu,” pesannya. ( pai)