CIREBON, RAKYATCIREBON.ID -- Meskipun baru memasuki awal tahun, namun gedung DPRD Kabupaten Cirebon sudah menjadi sasaran kunjungan banyak wakil rakyat dari luar daerah.
Mereka datang ingin belajar dari Kabupaten Cirebon. Terkait banyak hal. Kemarin (10/1), tiga daerah datang sekaligus. Ketiganya itu, DPRD Purwakarta, DPRD Kota Cimahi, dan DPRD Kota Mojokerto.
"Hari ini kita menerima kunjungan dari teman-teman DPRD Dua Provinsi sekaligus. Jawa Barat dan Jawa Timur. Yakni DPRD Purwakarta, Kota Cimahi dan Kota Mojokerto," kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Teguh Rusiana Merdeka SH, Selasa (10/1).
Ketiganya itu, tutur Teguh, memiliki tujuan berbeda-beda. Pertama Purwakarta terkait Propemperda, mereka menanyakan berhubungan dengan regulasinya. Kemudian DPRD Kota Cimahi terkait kegiatan literasi di Kabupaten Ciebon. Sementara DPRD Kota Mojokerto terkait peningkatan PAD.
"Mereka ingin menggali potensi yang kita laksanakan, yang bisa ditetapkan atau bisa diambil asas manfaatnya di daerah mereka masing-masing," imbuhnya.
Ia mencontohkan Purwakarta, disana program pembentukan peraturan daerah (Propemperda) nya berjumlah 16. Terdiri dari usulan pihak eksekutif dan inisiatif DPRD. Ternyata, usulan dari eksekutifnya, disana lebih sedikit dibandingkan inisiatif DPRD nya.
Kemudina untuk Cimahi, berkaitan dengan literasi. Disana, struktur wilayahnya adalah kota, seharusnya literasinya lebih unggul. Mereka berharap ada terobosan di Kabupaten Cirebon.
Sementara dari Mojokerto terkait PAD, yang sedang digali oleh wakil rakyat disana. Mereka kata politisi Golkar itu, tertarik menggali beberapa hal. Salah satunya sumber PAD dari sektor pajak.
Dari hasil kunjungan mereka itu lanjut Teguh, Kabupaten Cirebon pun bisa menggali potensi yang bisa diterapkan. "Kita juga sambil menggali potensi yang bisa diterapkan disini. Jadi sekali dayung dua pulau terlampaui," katanya.
"Ternyata ada beberapa kebijakan juga yang bisa diterapkan di Kab Cirebon. Khususnya terkait literasi seperti di Cimahi. Disana lebih mengarah ke era digitalisasi. Dikita kan belum begitu optimal. Memanfaatkan sistem-sistem yang ada. Kan nanti bisa diterapkan juga," pungkasnya.