Para Bhiksu Jalan Kaki dari Thailand Menuju Candi Borobudur, Melintasi Daerah-daerah Ini, Cek Rutenya

Jumat 12-05-2023,16:28 WIB
Reporter : Iing Casdirin
Editor : Iing Casdirin

RAKYATCIREBON.ID, JAKARTA - Organisasi kemasyarakatan Macan Ali Nuswantara yang berbasis di Cirebon melakukan pengawalan perjalanan spiritual atau Thudong para Bhante atau Biksu dari Thailand ke Indonesia.

Sebanyak 32 Bante yang berasal dari Thailand, Singapura, Malaysia dan Indonesia itu dilepas dari Nakhon Si Thammarat, Thailand bagian Selatan pada 23 Maret 2023.

Pada 9 Mei 2023 para Bhante yang berjalan kaki tersebut sudah sampai ke Indonesia, dan   Jumat 12 Mei 2023  peserta perjalanan spiritual itu tiba di Tangerang Utama, Jawa Barat.  

Mereka akan terus berjalan kaki sampai ke tujuan akhir yakni  Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Sebelumnya, diperkirakan pada 24 Mei mereka akan beristirahat di rumah Habib Luthfi bin Yahya di Pekalongan, Jawa Tengah.

Para Bhante atau Bhiksu tersebut berjalan cukup cepat meskipun sambil menggendong sejumlah barang bawaan yang diikatkan di kain yang menutupi badannya.

Dalam perjalanannya menuju Candi Borobudur, mereka akan   melewati jalan raya Bekasi, Cirebon, Semarang dan sampai di Candi Borobudur Magelang untuk mengikuti perayaan Waisak 2567 BE /2023 tanggal 4 Juni 2023.

Selama di Indonesia, perjalanan para Bhiksu tersebut dikawal oleh ratusan laskar Macan Ali Nuswantara yang berbasis di Cirebon.

Penanggungjawab Thudong atau perjalanan spiritual para Bhiksu ini, Prabu Diaz mengatakan, zaman dulu Thudong ini merupakan tradisi berjalan dimana  Sang Buddha waktu belum ada vihara, belum ada tempat tinggal, tinggal dari hutan ke hutan, dan oleh sang Buddha para Bhante diberi kesempatan tinggal di hutan, gunung atau gua.

Jadi dalam setahun mereka akan berjalan seperti ini selama empat bulan untuk melaksanakan tradisi ini dan kebetulan karena di Indonesia ada Candi Borobudur bertepatan Hari Raya Waisak.

Para Bhante atau Bhiksu berharap   selama perjalananan mereka melatih kesabaran, karena Sang Buddha bilang kesabaran adalah praktik dhamma yang paling tinggi, meraka kena panas, hujan, dan ini juga makan satu hari satu kali dan minuman seadanya.   (*)

Kategori :

Terpopuler