RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Memanasnya sentimen politik nasional di kubu Koalisi Perubahan berdampak pada dinamika politik di daerah. Salah satunya di Cirebon.
Pasca isu Muhaimin Iskandar dijagokan jadi cawapres Anies Baswedan, Partai Demokrat marah besar. Bahkan, foto Anies Baswedan di baliho-baliho milik Demokrat dicopot.
Kabar potensi adanya perpecahan di kubu Koalisi Perubahan ini sampah ke telinga para relawan pemenangan Anies Baswedan di Cirebon.
Perbincangan perihal bagaimana nasib pencapresan Anies Baswedan pun menggema. Baik di media sosial maupun obrolan warung kopi.
Ketua Jaringan Relawan Nasional (Jarnas) Anies Baswedan (ABW) Cirebon Raya, Tengku Marina menjelaskan, relawan Jarnas tidak terpengaruh dengan dinamika politik nasional.
Menurut Marina, relawan tetap solid melabuhkan dukungannya ke Anies Baswedan untuk melenggang ke Pilpres 2024.
"Kita tetap mendukung Pak Anies Baswedan terlepas siapapun wakilnya," ujar Marina diamini Ketua Dewan Penasehat Jarnas Cirebon Raya, Ali Wahyuno kepada Rakyat Cirebon, kemarin.
Menurut Marina, kabar Cak Imin jadi pendamping Anies Baswedan masih sebatas isu. Penentuan terkait siapa cawapres pendamping Anies Baswedan masih banyak waktu.
Namun begitu, bagi Marina masuknya PKB ke Koalisi Perubahan menjadi tanda bahwa Anies Baswedan punya daya tarik politik yang ampuh memikat partai-partai politik.
Optimisne Anies Baswedan tetap bisa 'nyapres' pasca masuknya PKB ke Koalisi Perubahan isapan jempol. Pasalnya, andai ditinggal Demokrat, duet NasDem dan PKB tetap bisa mengusung Anies.
Hal ini karena gabungan perolehan kursi NasDem dan PKB telah melewati ambang batas (presidential threshold) 20 persen dari total kursi di DPR RI.
Merujuk UU no 7/2017 tentang Pemilu, syarat bagi partai politik untuk mendaftarkan capres-cawapres adalah 20 persen kursi DPR RI atau 115 kursi hasil pemilu sebelumnya.
Berdasarkan perolehan kursi dari pemilu sebelumnya, NasDem memiliki 59 kursi sedangkan PKB 58 kursi. Jika digabung total kedua partai punya 117 kursi. Itupun belum ditambah PKS yang menyumbang 50 kursi.
Sedangkan Demokrat punya 54 kursi. Bertahan atau keluarnya Demokrat dari Koalisi Perubahan tidak berdampak pada ambang batas pencapresan Anies Baswedan. (wan)