RAKYATCIREBON.ID, KEJASKAN - Dalam rangka mengantisipasi kerawanan Pemilu 2024, jajaran kepolisian di daerah, tidak terkecuali Polres Cirebon Kota, diinteruksikan untuk mulai melakukan simulasi-simulasi pengamanan kota.
Satu hal yang menjadi fokus, seluruh personil kepolisian dilatih untuk bisa menghadapi situasi rawan, jika kedepan ada unjuk rasa dalam momen Pemilu 2024.
Senin (11/09), 300 personil Polres Cirebon Kota melakukan simulasi pengamanan kota (Sispamkota) didepan Balaikota Cirebon.
Personil kepolisian, mensimulasikan penanganan kerawanan unjuk rasa, mulai dari standar kerawanan sedang, sampai kerawanan tinggi.
"Hari ini, kita mensimulasikan penanganan unjuk rasa dalam Sistem pengamanan Kota (Sispamkota). Tujuannya, salahsatunya, melatih anggota untuk siap menangani kerawanan dalam Pemilu nanti," demikian disampaikan Kapolres Cirebon Kota, AKBP M Rano Hadiyanto usai simulasi.
Tahapan simulasi yang dilakukan, dijelaskan Rano, dimulai dari saat kondisi hijau, situasi normal sebelum adanya massa unjuk rasa.
Kemudian, disimukasikan juga dari kondisi hijau, eskalasi mulai meningkat hingga situasi kuning, dimana situasi ini adalah situasi saat masa melakukan tindakan rusuh, namun belum sampai anarkis.
"Simulasi penanganan saat eskalasi meningkat, sampai situasi kubing, massa melakukan tindakan rusuh tapi belum ke arah anarkis, aesuai arahan Polda Jabar," jelas Rano.
Simulasi Sistem Pengaman Kota (Sispamkota) ini, kata Rano, melibatkan 300 personil kepolisian, yang juga di back up oleh unsur TNI, dimana latihan ini sudah dilakukan sejak seminggu kebelakang.
"Dalam rangka persiapan pengaman Pemilu 2024, latihan kita sudah seminggu," ujar Rano.
Dengan personil yang sudah terlatih, dan sudah mensimulasikan langsung kondisi paling rawan di masyarakat, diharapkan Rano, Pemilu 2024, khususnya di wilayah hukum Polres Cirebon Kota, bisa berjalan dengan aman dan damai.
Namun jikapun ada kerawanan yang terjadi saat pelaksanaan, personil yang sudah terlatih bisa melakukan pengamanan sesuai dengan SOP kepolisian yang ada.
"Harapan kami, dengan anggota yang sudah terlatih, dalam pelaksanaannya nanti semua berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur yang terlatih," imbuh Rano. (sep)