RAKYATCIREBON.ID, CIREBON -- Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Cirebon cukup banyak di luar negeri. Tersebar di berbagai negara. Taiwan dan Hongkong salah satu negara yang menjadi tujuan PMI asal Cirebon.
Meski berada di luar negeri, sebagai warga negara Indonesia, mereka memiliki hak yang sama, salah satunya menyalurkan hak pilih mereka dalam ajang kontestasi lima tahunan, pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres).
Menanggapi hal itu, Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari mengaku, tidak hanya terfokus kepada PMI saja. Lebih-lebih PMI asal Cirebon. Tapi, fokus KPU kata dia, lebih kepada pemilih di luar negeri.
"Saya kurang faham soal PMI asal Cirebon ada berapa. Kami tidak fokus hanya ke PMI. Tapi kalau pemilih kita di luar negeri totalnya ada 1,7 juta," terang Hasyim Asy'ari ketika ditemui usai meresmikan Gedung Kantor KPU Kabupaten Cirebon, kemarin (28/12).
Ia menjelaskan Perwakilan KPU di luar negeri namanya PPLN yakni Panitia Pemilihan Luar Negeri. Ada di 128 perwakilan. Tentu tugas mereka jauh lebih sulit dibandingkan dengan petugas di dalam negeri.
Demi meningkatkan partisipasi pemilih warga negara Indonesia di luar negeri, PPLN ini sejak awal mendata sudah melakukan sosialisasi. Berbagai macam cara dilakukan.
"Kalau komunitasnya mahasiswa tentu dengan cara mahasiswa. Kalau komunitasnya pekerja migran, pakai cara pekerja migran," katanya.
Pun demikian ketika menyusur mereka WNI yang telah memiliki tempat tinggal permanen di luar negeri. Caranya menyesuaikan. "Tentunya, ada komunitas-komunitas warga negara Indonesia yang ada disana," katanya.
Disinggung soal logistik sendiri, pria asal Pati Jawa Tengah itu, menegaskan untuk surat suara sudah dikirimkan semua dan diterima oleh PPLN di seluruh dunia. (zen)
Ada 1,7 Juta Suara Warga Indonesia di Luar Negeri, Pekerja Migran dan Mahasiswa Punya Hak yang Sama
Jumat 29-12-2023,11:11 WIB
Editor : Zezen Zaenudin Ali
Kategori :