CIREBON - ICMI dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Cirebon Raya mengundang sejumlah ulama dan tokoh ormas Islam untuk bersilaturrahim membahas dinamika keumatan dan kebangsaan yang saat ini sedang santer diperbincangkan dan menjadi sorotan publik, Minggu (18/8).
Acara itu dipandu oleh H Ali Wahyuno Ketua DDII Kabupaten Cirebon. Ali Wahyuno dalam prolognya mengajak umat Islam agar bersatu bersinergi untuk bangkit meraih kesuksesan dan kejayaan di semua aspek kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Umat Islam yang mayoritas sebagai pewaris NKRI harus bisa mengupgrade diri agar menjadi unggul dan berkualitas. Yang utama dan paling utama yaitu kembali kepada Al Quran dan Hadist dengan terus memahami dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya di momen kemerdekaan yang ke 79 ini bisa mensyukuri nikmat kemerdekaan selanjutnya kerja keras kerja cerdas untuk mengisi kemerdekaan menuju cita-cita kemerdekaan yaitu masyarakat adil makmur sejahtera.
Hadir memberikan sambutan Dr H Ahmad Yani, selaku Ketua Umum menyampaikan apresiasi positif atas diadakannya event keumatan dan kebangsaan tersebut.
Ahmad Yani Ormas Islam agar bisa terus bersatu menjaga kondusivitas dan tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah.
Selanjutnya kata Kang Yani sapaan akrabnya dalam menghadapi Pilkada Ummat Islam agar cerdas untuk memilih pemimpin yang berintegritas untuk membawa kemajuan dan kemakmuran.
Kemudian dilanjutkan sambutan dr Asad Sp THT KL selaku Ketua ICMI ORDA Kabupaten Cirebon menyampaikan agar pertemuan seperti ini bisa terus dilaksanakan untuk menyikapi perkembangan dinamika politik ekonomi sosial budaya dan keumatan.
Apa bila ada kebijakan-kebijakan yang tidak relevan yang merugikan dan melecehkan kehidupan beragama berbangsa dan bernegara bisa dilakukan revisi untuk diperbaiki atau dihapus.
"Untuk menghadapi pilkada serentak perlu memilih pemimpin yang bisa membawa perubahan dan tidak pragmatis. Agar bisa membangun memajukan daerah dan memakmurkan rakyat," ujar Yani.
Adapun pernyataan sikap tersebut antara lain pertama dalam pilkada serentak menganjurkan rakyat pemilih yang mayoritas umat Islam untuk memilih pemimpin calon gubernur, bupati dan walikota yang berintegritas rekam jejak riil di masyarakat dan berakhlakul karimah.
Dan dalam pelaksanaan pilkada menolak pragmatisme politik dan monev politik.
Kemudian kedua, menolak PP Nomor 28 Tahun 2024 Pasal 103 ayat 4 Tentang pembagian alat kontrasepsi pada pelajar agar direvisi dan atau dihapus. Ketiga menolak keras pihak yang melarang seorang Muslimah untuk mengenakan jilbab di semua kegiatan.
Keempat mengajak kepada seluruh Ummat Islam untuk berpegang teguh pada keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt. dan saling menguatkan ukhuwwah islamiyah dan wathoniah.
Dan kelima mengajak seluruh elemen bangsa untuk kritis dan berperan aktif memberikan masukan agar kebijakan pemerintah tidak beresiko merugikan rakyat dan negara.
Hadir menandatangani pernyataan Sikap utusan dari segenap Ormas Islam se-Cirebon Raya DDII, ICMI, PUI, BKPRMI, Hidayatullah, Matlaul Anwar, Gapas dan lainnya. (wan)