CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Sebagai institusi keagamaan di Kota Cirebon, At-Taqwa Center bersikap netral di pilkada Kota Cirebon 2024. Namun akan menjadi lembaga yang sangat terbuka bagi siapapun yang ingin bersilaturahmi.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Harian At-Taqwa Center, Dr Ahmad Yani MAg saat diwawancarai Rakyat Cirebon, kemarin.
“Pertama kami perlu tegaskan, At-Taqwa adalah institusi Islam yang terbuka untuk berdakwah dengan landasan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Jangankan seorang muslim, non muslim pun jika ingin bersilaturahmi dengan At-Taqwa, kami terbuka,” ungkap Yani.
Bahkan, lanjut Yani, sebagai lembaga yang netral dan terbuka, At-Taqwa akan menjadi pelopor terlaksananya pilkada yang sejuk dan damai.
Kampanye-kampanye kepada masyarakat untuk ikut mewujudkan pemilu yang sejuk dan damai pun akan dilalukan oleh At-Taqwa.
“Kita akan pelopori deklarasi pilkada damai, nanti dihadiri semua unsur, lintas agama,” lanjutnya.
Tak hanya itu, bersama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Cirebon, At-Taqwa juga akan memfasilitasi forum diskusi publik, yang nantinya akan menghadirkan ketiga paslon Pilkada Kota Cirebon yang saat ini sudah mendaftar ke KPU dan sedang menunggu penetapan.
Yani pun memastikan, dua agenda ini, deklarasi Pilkada Damai dan juga diskusi publik bersama ketiga paslon, akan digelar dalam waktu dekat. Dengan maksud, agar masyarakat bisa menilai langsung kapasitas dan kualitas para calon pemimpin Kota Cirebon.
Salah satunya melalui diskusi publik ini. “Kita juga akan ada diskusi publik melibatkan ketiga paslon. Dua agenda ini kita rencanakan sebelum tanggal 15 September. Sebelum penetapan paslon oleh KPU,” kata Yani.
Sementara itu, Ketua PD DMI Kota Cirebon, Didi Sunardi mengatakan, terkait dengan rencana tersebut, At-Taqwa dan PD DMI sudah berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu. “Kita sudah koordinasi dengan penyelenggara,” ungkap Didi.
Untuk diskusi publik, ketiga paslon Pilkada Kota Cirebon akan diundang untuk berdiskusi secara panel, digelar terbuka untuk seluruh masyarakat. Sehingga ketiganya bisa berdiskusi sekaligus beradu gagasan, membawakan visi misi yang diusung oleh masing-masing pasangan.
“Ya semacam debat terbuka lah. Tapi ini lebih ke diskusi. Supaya visi misi mereka diketahui oleh masyarakat. Teknisnya sedang kita siapkan,” ungkapnya.