CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Penolakan warga RW 01 Pesisir Selatan, Kelurahan Panjunan, Lemahwungkuk terhadap keberadaan Stockpile Batubara milik PT TJSE yang berada di pelabuhan, dan berseberangan dengan lingkungan mereka, terus berlanjut.
Terakhir, sampai muncul penggerudukan yang dilakukan oleh warga RW 01 Pesisir Panjunan ke kantor FPB, dan langsung ke kediaman Ketua Forum RW.
Tokoh Masyarakat RW 01 Pesisir Selatan, M Jamal menceritakan, warga RW 01 Pesisir Selatan, menggeruduk ketua forum RW karena dipicu beberapa hal.
Jamal pun menjelaskan kronologis, dimama memang pangkal utamanya masih pada persoalan stockpile PT TJSE yang ditolak oleh warga RW 01 Pesisir Selatan.
Pada hari Rabu, tanggal 04 September pekan lalu, bertempat di kantor Forum Panjunan Bersatu (FPB) tersebar undangan diadakannya rapat antara FPB, forum RW Panjunan, Rukun Nelayan dengan tim yang merupakan warga RW 01 Pesisir Selatan sekitar 10 orang.
Agendanya, adalah membahas teknis pembagian beras untuk warga RW 01 Pesisir Selatan, yang disebutkan Jamal, sumber dananya dari dana kompensasi stokpile PT TJSE yang selama ditolak oleh RW 01 Pesisir Selatan.
Setelah itu, warga pun membuat aduan kepada kepolisian, dengan dugaan rencana pembagian beras itu membuat kegaduhan di masyarakat.
”Saat itu, warga yang tidak terima mendatangi kantor FPB, meminta rapat tidak dilanjutkan,” ungkap Jamal.
Alih-alih rapat batal digelar, namun setelah itu, tersebar kupon untuk pengambilan sembako kepada warga di RW 01 Pesisir Selatan.
”Yang menyebarkan kupon, mengaku atas perintah forum RW,” sebut Jamal.
Maka dari itu, pada hari Kamis, warga RW 01 Pesisir Selatan yang merasa geram, mendatangi ketua Forum RW di kediamannya, hingga sempat beradu mulut, dan disebutkan Jamal ada sedikit perusakan.
”Kami minta forum RW bertanggung jawab, rencana pembagian beras agar distop, tapi tidak sampai ada kontak fisik,” ucapnya.
Masih diceritakan Jamal, pada Jumat siang, setelah Jumatan, ada pertemuan antara lawyer yang diutus oleh forum RW dengan warga RW 01 Pesisir Selatan, yang juga menunjuk lawyer. Terjadi perdebatan, dan berujung pada rencana pembagian beras sepakat distop.
”Eh malamnya, bukan cuma kupon yang dibagikan, tapi berasnya langsung. Kami ada buktinya. Yang dibagi beras, diminta fotokopi KTP dan tanda tangan. Artinya mereka gak konsisten kan,” jelasnya.
Atas kondisi terkini tersebut, kata Jamal, warga RW 01 Pesisir Selatan meminta, agar pihak-pihak yang berupaya memecah belah warga dengan membagikan sembako yang bersumber dari dana kompensasi PT TJSE, yang jelas-jelas selama ini ditolak, untuk distop.