CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID -Program Prakerja, yang diluncurkan pada tahun 2020, telah menjadi salah satu inisiatif penting pemerintah Indonesia untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing tenaga kerja di tengah tantangan ekonomi.
Dengan tujuan membantu masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi dan mereka yang ingin meningkatkan keterampilan, program ini menawarkan pelatihan dan insentif keuangan.
Namun, nasib program ini kini berada di persimpangan, menunggu keputusan dari Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Keputusan Prabowo akan sangat memengaruhi kelanjutan dan arah program Prakerja.
Dalam konteks politik dan sosial saat ini, banyak yang mempertanyakan apakah program ini akan diteruskan, dimodifikasi, atau bahkan dihentikan.
Prabowo, yang memiliki pengalaman luas di bidang pertahanan dan politik, diharapkan dapat memberikan visi yang jelas untuk program ini. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah ringan.
Salah satu isu utama adalah efektivitas program Prakerja itu sendiri.
Meskipun program ini telah membantu jutaan peserta mendapatkan pelatihan, ada kritik yang menyatakan bahwa hasil yang diperoleh belum maksimal.
Banyak peserta yang merasa bahwa pelatihan yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Dalam hal ini, Prabowo perlu melakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan bahwa program tersebut benar-benar memenuhi harapan masyarakat dan industri.
Selain itu, masalah anggaran juga menjadi perhatian. Program Prakerja memerlukan alokasi dana yang signifikan untuk pelatihan dan insentif.
Dalam situasi ekonomi yang tidak pasti, di mana pemerintah harus mempertimbangkan berbagai prioritas, keputusan Prabowo akan sangat menentukan.
Apakah dia akan mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk mendukung program ini, ataukah dia akan memilih untuk fokus pada inisiatif lain yang dianggap lebih mendesak?
Di sisi lain, program Prakerja juga memiliki potensi untuk berkontribusi pada pemulihan ekonomi pascapandemi.
Jika dikelola dengan baik, program ini bisa menjadi jembatan bagi tenaga kerja untuk beralih ke sektor-sektor yang sedang berkembang, seperti digital dan teknologi hijau.