BANDUNG - Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menyampaikan komitmen serius untuk mensejahterakan kaum buruh. Termasuk di dalamnya jangan sampai ada lagi buruh yang diupah di bawah Upah Minimum Regional (UMR).
Hal itu diungkapkan Calon Gubernur Jabar nomor urut 3 itu dalam diskusi dengan Poros Burus Jawa Barat di Kota Bandung, Selasa (1/10). Sedikitnya ada 15 perwakilan serikat pekerja atau buruh yang hadir dalam pertemuan itu.
Baginya, kesejahteraan kaum buruh harus jadi prioritas pemimpin daerah. "Intinya mereka (buruh.red) ingin sejahtera," tuturnya.
Syaikhu melanjutkan, ada sejumlah aspirasi yang disampaikan perwakilan buruh dalam pertemuan itu. Di antaranya, disparitas yang cukup tinggi terkait upah minimun antar daerah di Jabar.
Kemudian persoalan masih banyaknya perusahaan yang membayar upah buruh di bawah UMR. "Jangan ada lagi lah sekarang ini perusahaan- perusahaan yang membayar buruhnya di bawah UMR," tegasnya.
Aspirasi lain yang disampaikan buruh adalah perihal transportasi antar jemput pekerja. "Seringkali uang yang didapat oleh buruh itu untuk transportasi aja habis. Itu yang tadi dikeluhkan oleh buruh. Pemerintah perlu hadir. Misal memberikan sarana fasilitas untuk antar jemput," jelasnya.
Syaikhu menegaskan, pihaknya akan berkomitmen untuk memajukan Jawa Barat. Termasuk mensejahterakan para buruh. "Mudah-mudahan ini bagian dari upaya untuk perbaikan kaum buruh di Jawa Barat," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat menambahkan, aspirasi kaum buruh itu sebenarnya bukan hanya untuk di Jawa Barat tapi juga tingkat nasional. "Beliau kan punya hubungan dekat dengan kebijakan pemerintah pusat ya," paparnya.
Bagi Jumhur, menuntaskan masalah buruh dan industrialisasi itu tidak hanya dari hulu tapi juga di hilir. Menurut Jumhur pasangan ASIH ini juga cukup cocok untuk Jabar.
"Pak Ilham Habibie juga orang induatri. Jadi kita yakin, kaum buruh merasa lega lah. Mudah-mudahan pasang ini insya Allah Jadi lah. Kita kerja keras," tandasnya. (red)