KONI Kota Cirebon Serahkan 24 Daftar Kronologi kepada BK DPRD Kota Cirebon

Selasa 08-10-2024,19:24 WIB
Reporter : Indah Tri Sutono
Editor : Indah Tri Sutono

Ketua DPRD meminta kepada ketua KONI agar membantu marching band dari anggaran tersebut di atas, dengan pernyataan; “tolong dibantu dari yang 1 miliar. Kan bisa digeser-geser anggarannya,”.

Pj Walikota memberikan kesempatan kepada ketua umum KONI untuk menanggapi apa yang disampaikan ketua DPRD. Wati lalu menyampaikan bahwa dalam pemberian bantuan, KONI tidak bisa langsung memberikan kepada klub, tapi harus melalui pengurus cabang olahraga terkait. 

Ketua KONI juga menyampaikan bahwa pengcab Persatuan Drum Band Indonesia (PDIB) Kota Cirebon saat ini kepengurusannya dalam kondisi vakum, sehingga PDIB tidak mengirimkan atletnya pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2022 lalu.

Ketua umum KONI juga menyampaikan bahwa salah satu dasar pemberian bantuan kepada cabang olahraga adalah prestasi dalam Porprov Jabar.

Setelah pertemuan selesai, Pj Walikota Cirebon dan undangan yang lain menyaksikan latihan marching band.

Atas pernyataan yang disampaikan oleh ketua DPRD pada saat pertemuan, pengurus KONI yang hadir pada saat itu menyarankan kepada ketua umum KONI agar meminta waktu kepada ketua DPRD setelah acara selesai untuk menjelaskan soal dana bantuan yang 1 miliar tersebut.

Atas permintaan dari ketua umum, ketua DPRD menjawab, “Sekarang saja, kemudian mengajak ketua umum KONI bicara berdua,” ungkap Herawan, yang menjadi saksi dalam percekcokan tersebut.

Di saat berdua itulah, terjadi sikap dan tindakan dari ketua DPRD yang sangat tidak etis. Di mana, dengan suara keras, ketua DPRD menunjuk-nunjuk Wati. “Melihat kejadian itu, saya mengingatkan kepada Pak Andrie, bahwa tindakannya sangat tidak sopan,” jelas Herawan.

Ketua DPRD tidak menerima apa yang dikatakan Herawan. Malah, Herawan didorong, hingga sempoyongan. Terjadi adu mulut. Setelah dilerai, Andrie kembali menghampiri Wati.

Saat itu, ketua DPRD kembali menunjuk-nunjuk Bu Wati dengan suara keras, bahkan yang bersangkutan menyampaikan kalimat: dari awal saya sudah gak suka kamu.

Melihat kejadian itu, Duddy Juharno yang juga Ketua Bidang Organisasi KONI Kota Cirebon tidak terima Wati diperlakukan seperti itu oleh ketua DPRD. “Terjadi adu mulut antara Pak Duddy Juharno dengan Pak Andrie. Tapi sebelum terjadi adu fisik, keduanya bisa dilerai,” tambah Herawan.

Menurut Herawan, apa yang disampaikan oleh Andrie tentang bantuan untuk KONI Kota Cirebon dari APBD Perubahan tahun 2024 adalah benar.

Tapi, dana bantuan tersebut baru dianggarkan. Dengan kata lain, dana tersebut sampai saat ini belum diterima oleh KONI Kota Cirebon. Andai dana bantuan tersebut sudah diterima oleh KONI, lanjut Herawan, ada prosedur yang harus ditempuh dalam pemberian bantuan kepada cabang olahraga.

“Ketua DPRD diminta oleh pihak sekolah Santa Maria bisa membantu kegiatan marching band. Tapi malah mengarahkannya ke KONI. Apa yang disampaikan Pak Andrie tentang dana bantuan Rp1 miliar dan meminta KONI geser-geser anggaran, adalah pernyataan yang keliru dan menyesatkan,” terang Herawan. 

“Karena bagi yang mendengarkannya, dalam hal ini pihak Santa Maria dan pembina marching band, akan menyangka dan berpendapat bahwa dana itu sudah ada dan mereka akan dibantu oleh KONI dari dana yang Rp1 miliar tersebut. Di sisi lain, bahasa geser-geser anggaran bisa diartikan oleh yang mendengar, anggaran bisa diatur sesukanya,” pungkas Herawan Effendi. (sep)

Tags :
Kategori :

Terkait