CIREBON – Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui program pemberdayaan nelayan pesisir. Program ini dipimpin oleh Dr. Mustopa, M.Ag., dengan anggota tim Risladiba, M.Pd., dan Nelly Husni Laely, M.Pd., bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon. Kamis, (28/11/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Desa Citemu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, berfokus pada pengolahan limbah cangkang rajungan sebagai langkah pelestarian lingkungan sekaligus pemberdayaan ekonomi. Acara ini dibuka langsung oleh Ibu Fifi Erneti, S.Sos., Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Masyarakat DLH Kabupaten Cirebon. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi terhadap program ini.
“Inisiatif ini tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat nelayan. Kolaborasi seperti ini penting untuk memperkuat sinergi antara universitas, pemerintah, dan masyarakat,” ujar Fifi Erneti.
Selama ini, limbah cangkang rajungan menjadi permasalahan lingkungan di wilayah pesisir. Melalui program ini, masyarakat nelayan diberikan pelatihan dan pendampingan untuk mengolah limbah tersebut menjadi produk bernilai guna. Limbah yang sebelumnya hanya dibuang kini diolah menjadi:
Ppuk organik, untuk mendukung sektor pertanian.
Kerajinan tangan, yang berpotensi masuk pasar lokal dan nasional.
Pakan ternak, sebagai alternatif bahan pakan yang ekonomis dan ramah lingkungan.
Ketua program, Dr. Mustopa, M.Ag., menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam pengelolaan limbah. “Kami berharap program ini menjadi inspirasi bagi masyarakat pesisir untuk melihat limbah sebagai sumber daya yang bernilai ekonomi. Pengelolaan limbah yang kreatif dan ramah lingkungan adalah langkah penting menuju pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Program pemberdayaan ini melibatkan tokoh masyarakat, kelompok nelayan, perangkat desa, dan pihak-pihak terkait. Dengan adanya sinergi yang kuat, diharapkan tercipta kesadaran kolektif mengenai pentingnya pelestarian ekosistem pesisir.
"Melalui pelatihan dan pendampingan ini, kami tidak hanya memberikan keterampilan, tetapi juga mendorong terciptanya jaringan kerja sama yang dapat memperkuat keberlanjutan program ini,” tambah Risladiba, M.Pd., salah satu anggota tim.
Dengan keberhasilan program ini, Desa Citemu diharapkan menjadi percontohan bagi pengelolaan limbah berbasis komunitas di Kabupaten Cirebon. Selain mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, pengolahan limbah ini membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat pesisir, khususnya nelayan.
Langkah ini juga mencerminkan visi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon untuk mendukung pengembangan masyarakat yang berbasis nilai-nilai Islam, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Program ini tidak hanya menjadi solusi bagi permasalahan limbah, tetapi juga memberikan harapan baru bagi kesejahteraan masyarakat pesisir di Kabupaten Cirebon. (rls)