CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Gunung Kuda yang merupakan salah satu lokasi eksplorasi galian C di Kabupaten Cirebon kembali longsor.
Videonya beredar di media sosial dan Group WhatsApp Selasa siang (11/2). Kejadian Gunung Kuda longsor itu menuai kekhawatiran masyarakat, meskipun belum ada informasi pasti mengenai korban.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Anton Maulana ST MM menyatakan, pihaknya akan segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi untuk memastikan kondisi di lapangan.
“Kita nanti sidak ke sana, tapi harus dijadwalkan dulu waktunya,” ujarnya.
Terkait legalitas perizinan tambang, Anton menjelaskan bahwa pihaknya akan mengecek lebih lanjut status dokumen izin operasional.
“Itu Al Zariyyah atau Al Islah? Yang sudah ada izinnya Al Islah. Besok kita akan pastikan dulu, tunggu saja ya,” katanya.
Di media sosial, berbagai komentar netizen bermunculan. Beberapa di antaranya me nyampaikan kritik terhadap aktivitas tambang yang dinilai merusak lingkungan.
“Tahun 2023 longsor, sekarang longsor lagi,” tulis akun bernama Arief Prianto.
Komentar lain menyoroti dampak jangka panjang dari eksploitasi tambang.
“Daerah Dukupuntang jadi seperti gurun. Bukit habis dipanen manusia. Nanti kalau banjir dan bencana, masyarakat bertanya-tanya kenapa. Padahal penyebabnya orang tua dan tetua mereka sendiri,” tulis akun Lam Alif.
Kasus longsor tambang seperti ini bukan pertama kalinya terjadi. Namun tetap dibiarkan. Padahal, Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, pernah melakukan sidak di lokasi tambang ilegal di Kabupaten Subang dan langsung memerintahkan penutupan tambang tersebut.
Masyarakat pun mengharapkan agar DPRD Kabupaten Cirebon dapat memberikan kejelasan serta langkah konkret dalam menangani permasalahan tambang yang kerap menimbulkan bencana.
Untuk diketahui, peristiwa longsor yang menerjang Gunung Kuda telah terjadi sekitar empat kali. Yakni pada tahun 2015, 2021, 2023 dan tahun 2025 ini.