
CIREBON - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cirebon, Lembaga Pengembang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LP UMKM) Muhammadiyah Kabupaten Cirebon, serta Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) Kabupaten Cirebon berkomitmen membantu memajukan UMKM di Cirebon, Indramayu, Majalengka, serta Kuningan (Ciayumajakuning). Ini sering ditegaskan dalam beberapa forum bersama ketiga organisasi tersebut.
"Kita harus mempelajari tips bisnis di era digital dan membangun jaringan. Butuh kolaborasi pentahelix, yakni wujud kerjasama yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, serta media. Kadin berupaya bersinergi bareng semua pihak untuk menumbuhkan UMKM," ungkap Tuti sebagai Wakil Ketua Kadin Kota Cirebon, beberapa waktu lalu.
Ketua LP UMKM Muhammadiyah Kabupaten Cirebon dan Kordinator SUMU Kabupaten Cirebon, Apik S Rijal mendukung penuh sinergi Kadin dan Muhammadiyah guna meningkatkan UMKM.
"Kebetulan kami juga memiliki mitra binaan UMKM. Kami membuat program pelatihan secara rutin untuk UMKM. Agar mereka berkembang dan menguasai market. Produknya beragam, distingtif, special, layak jual, dan berdaya saing di pasaran. Bahkan sudah cocok ekspor," tutur pria murah senyum CEO KOMUNET, sebuah lembaga konsultan komunikasi dan bisnis.
Wirausahawan terkenal sekaligus Ketua LP UMKM Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Toni Firmansyah sangat antusias, memberikan respon positif, serta siap menyokong. Kadin dan Muhammadiyah mempunyai peran penting mengondisikan iklim usaha, membina tenaga kerja terampil, menciptakan entrepreneur, dan melakukan pendampingan bagi UMKM di daerah.
"Dengan cara inovasi dan kolaborasi, bisnis bisa sukses. Mari kita selalu aktif memanfaatkan media digital dan artificial intelligence (AI)," ujar pendiri PT SR12 Herbal Perkasa dan CEO CMM Global Internasional, yang bergerak dalam bisnis manufaktur dan skincare. (wan)