RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya memutus ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan pangan. Itu disampaikan, dalam Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalma Rangka HUT RI, Jumat (15/8).
Dalam pernyataannya, Prabowo menyebut bahwa pemerintah di bawah kepemimpinannya telah mengambil langkah-langkah nyata untuk mewujudkan swasembada pangan nasional.
“Saya memutus ketergantungan impor. Saya buka berbagai sawah baru,” tegas Prabowo.
BACA JUGA:Siap Hidup Mandiri, 2.000 KPM di Brebes Keluar dari Jerat Kemiskinan
BACA JUGA:Turun Reses, Rinna Suryanti Dibanjiri Aspirasi
Ia menekankan bahwa kekuatan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuannya memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Menurutnya, swasembada pangan adalah salah satu pilar utama kedaulatan negara.
“Karena negara yang kuat adalah negara yang mampu swasembada pangan,” lanjutnya.
BACA JUGA:Ketua DPRD Dapat Keluhan Warga Soal Serangan Ulat Bulu
Sejumlah kebijakan pun telah diambil untuk mendorong ketahanan pangan nasional. Pemerintah disebut telah memberikan subsidi pupuk secara luas serta menaikkan harga gabah petani, sebagai bentuk perlindungan terhadap pelaku sektor pertanian.
BACA JUGA:Krisis di Tubuh KONI Kabupaten Cirebon! Gara-gara Ini, Puluhan Cabor Layangkan Mosi Tidak Percaya
“Kami subsidi pupuk. Kami naikkan harga gabah petani. Ini adalah sejarah tertinggi. Kita bisa mengekspor kembali gabah dan jagung,” ungkap Prabowo.
Lebih jauh, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan ragu dalam membela kepentingan rakyat Indonesia. Semua langkah kebijakan yang diambil diklaim berpijak pada konstitusi dan semangat para pendiri bangsa.
BACA JUGA:Situasi Pati Sudah Kondusif, Pelayanan Publik Dipastikan Berjalan Lancar
BACA JUGA:Dirut Radar Banten Group, Mashudi Ditunjuk Jadi Direktur Pemberitaan dan Jaringan Disway Group
“Pemerintah yang saya pimpin tidak ragu untuk membela rakyat Indonesia. Kita gunakan UUD 1945. Ini warisan Bung Hatta, Bung Syahrir. Saya yakin mereka di atas kebenaran,” katanya.
Ia menutup pernyataannya dengan keyakinan bahwa seluruh program bantuan dan subsidi akan dijalankan dengan prinsip tepat sasaran dan tetap terjangkau. (zen)