Jika impian menjadi pemain profesional terlalu berat, ada banyak peluang lain di ekosistem Esport yang lebih stabil:
- Streamer/Content Creator: Mendapatkan penghasilan dari donasi, iklan, dan endorsement dengan menghibur penonton saat bermain.
- Caster/Komentator: Menganalisis dan menyiarkan pertandingan di turnamen. Membutuhkan pengetahuan game yang mendalam dan kemampuan berbicara yang menarik.
- Pelatih (Coach) & Analis: Mengembangkan strategi, menganalisis permainan lawan, dan mengelola mental tim. Seringkali diisi oleh mantan pemain profesional.
- Manajemen Tim Esport: Bekerja di balik layar sebagai manager tim, marketing, atau social media specialist.
- Game Developer/Tester: Memanfaatkan pemahaman mendalam tentang game untuk berkontribusi pada pengembangan atau pengujian game baru.
BACA JUGA:Tetap Asyik Nge-Game! Inilah 7 Game Online Ringan Terbaik untuk Laptop Kentang
Kesimpulan: Harus Punya "Rencana B"
Mengejar karier di Esport adalah langkah berani yang membutuhkan dedikasi luar biasa. Namun, calon pemain harus bersikap realistis.
Kunci utama sukses adalah memiliki "Rencana B". Pendidikan yang solid, pengembangan skill komunikasi, atau keahlian di bidang lain (seperti editing video atau branding) akan sangat membantu.
Jika kamu tidak berhasil di 1% puncak pemain profesional, kemampuan dan disiplin yang Anda dapatkan dari latihan keras akan sangat berharga di jalur karier pendukung Esport lainnya.
Intinya, jadikan Esport sebagai gairah yang didukung oleh keahlian yang terstruktur, bukan sekadar sebuah keinginan sesaat.(*)