“Kalau hanya dihotmix percuma, karena mobil truk yang lewat besar-besar. Kalau mau bertahan lama, harus betonisasi, dan itu butuh biaya sekitar Rp5 miliar lebih,” katanya.
Ia juga menyebut, kondisi keuangan daerah saat ini sangat terbatas, sehingga pemerintah belum bisa memastikan kapan proyek perbaikan jalan tersebut bisa dimulai.
“Anggaran kita luar biasa minim. Mudah-mudahan tahun 2026 ada perubahan, mungkin ada tambahan dari dana transfer pusat atau sumber lain,” ujarnya.
Meski demikian, Pemerintah Kota Cirebon berkomitmen untuk mencari solusi terbaik agar ruas jalan Kali Lunyu bisa segera diperbaiki.
“Kami akan lihat formulasi terbaiknya dulu, karena perbaikannya butuh perencanaan matang. Nanti akan dibahas dengan dinas terkait, yaitu Dinas PUPR, bukan DPRKP, karena ini termasuk jalan utama,” tuturnya. (its)