Review Game 33 Immortals: Roguelike Aksi Intens dengan Konsep 33 Pemain yang Benar-benar Unik

Senin 27-10-2025,11:30 WIB
Reporter : Farida Alviyani
Editor : Farida Alviyani

RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Genre roguelike action telah mencapai puncak popularitasnya berkat game-game brilian seperti Hades. Namun, bagaimana jika Anda mengambil aksi cepat, perspektif isometric, dan build kustomisasi ala roguelike, lalu menggabungkannya dengan pengalaman 33 pemain co-op raid ala MMO? Itulah premis gila dan menarik dari 33 Immortals.

Dikembangkan oleh Thunder Lotus Games, studio di balik game indah Spiritfarer, game ini menawarkan pengalaman yang benar-benar unik. Berlatar inspirasi dari karya klasik Divine Comedy oleh Dante Alighieri, pemain berperan sebagai jiwa terkutuk yang memberontak melawan Penghakiman Terakhir Tuhan.

BACA JUGA:Game FragPunk dengan Sistem Shard Card yang Unik: Benarkah Evolusi yang Kita Tunggu?

Gameplay Inti: Kekacauan Co-op yang Menyenangkan

Dalam 33 Immortals, Anda langsung terjun ke dalam medan perang. Tidak ada lobby yang membingungkan atau persiapan panjang; sistem matchmaking instan mendorong Anda dan 32 jiwa pemberontak lainnya ke dalam dunia Inferno. Inilah mengapa Thunder Lotus menyebutnya pengalaman "Pick-up and Raid".

1. Aksi Cepat ala Roguelike

Permainan dimainkan dari sudut pandang top-down (isometric), mirip seperti Hades. Anda akan terus menghindar, menebas, dan melancarkan skill dalam ritme yang sangat cepat. Ada berbagai kelas senjata yang dapat dipilih, masing-masing terinspirasi dari Tujuh Dosa Mematikan dan Tujuh Kebajikan Surgawi, yang semuanya memiliki playstyle berbeda (busur untuk jarak jauh, pedang untuk jarak dekat, dll.).

2. Kekuatan dalam Angka: Mekanik Co-op

Meskipun Anda dapat bermain sendiri di area umum, kesuksesan mutlak bergantung pada kerja sama. Inilah inti dari desain game ini:

  • Co-op Strike: Kerusakan besar terjadi ketika beberapa pemain menyerang target yang sama, mendorong kerja tim.
  • Torture Chambers: Area mini-boss yang dirancang untuk 6 pemain. Mencoba masuk sendirian adalah bunuh diri.
  • Empathy & Co-op Powers: Setiap kelas memiliki kemampuan co-op yang kuat (seperti perisai pelindung atau badai panah). Kemampuan ini menjadi jauh lebih efektif (buff dan durasinya meningkat) ketika para pemain bersinergi dalam jarak dekat.

Evolusi Karakter yang Adiktif

Layaknya roguelike, setiap run adalah kesempatan untuk menjadi lebih kuat:

  • Relics: Anda akan mengumpulkan Relic (item pasif) yang memberikan buff pada serangan, pertahanan, atau kesehatan. Anda dapat reroll Relic ini setelah pertempuran besar, menambahkan lapisan strategi dalam menentukan build yang optimal.
  • Permanent Upgrades: Mata uang yang Anda kumpulkan (Bones atau Dust) dapat digunakan untuk membuka dan meningkatkan Perks permanen di hub utama (surga), memastikan bahwa kegagalan di run sebelumnya tetap memberikan manfaat jangka panjang bagi karakter Anda.

BACA JUGA:Review Game Supervive 2025: Benarkah Calon 'Next Big Thing'?

Estetika dan Tantangan

Satu hal yang tidak bisa dibantah adalah gaya visualnya. Thunder Lotus membawa ciri khas mereka: animasi yang indah dan digambar tangan (hand-drawn) yang membuat neraka terasa artistik. Gaya ini membuat puluhan entitas di layar (pemain, monster, proyektil) tetap terlihat jernih dan bersemangat, sebuah prestasi teknis yang patut diacungi jempol.

Namun, sebagai game Early Access dan game online co-op pertama dari Thunder Lotus, ada beberapa tantangan:

  • Komunikasi Minimalis: Thunder Lotus sengaja tidak menyediakan voice chat atau text chat, hanya sistem emotikon dan ping sederhana. Meskipun hal ini menciptakan "eksperimen manusia" yang menarik di mana pemain belajar bekerja sama secara naluriah, di momen krusial boss raid, ketiadaan komunikasi yang jelas bisa terasa membatasi.
  • Keseimbangan Performa: Dengan 33 pemain dan puluhan musuh di layar, performa permainan (FPS) kadang-kadang dapat menurun secara signifikan ketika kekacauan mencapai puncaknya.
  • Membutuhkan Basis Pemain Aktif: Sebagai game 33 pemain co-op, keberhasilan jangka panjang sangat bergantung pada kemampuan Thunder Lotus untuk mempertahankan basis pemain yang cukup besar agar matchmaking tetap lancar.

Perpaduan Unik yang Sangat Menjanjikan

33 Immortals adalah game yang mengambil risiko besar dengan menyatukan dua genre yang berbeda, dan hasilnya sangat memuaskan. Rasanya seperti melakukan raid boss di MMO tanpa harus menghabiskan berjam-jam untuk persiapan, hanya aksi murni dan segera.

Ini adalah game yang ditujukan bagi para penggemar roguelike yang mendambakan skala yang lebih besar, atau bagi pemain MMO yang ingin pengalaman raid yang lebih ringkas dan adiktif.

BACA JUGA:Sandbox Multiplayer Baru Skate (2025): Peluang dan Tantangan untuk Komunitas Indonesia

Meskipun masih dalam Early Access (dirilis Maret 2025), fondasi permainannya solid, pertarungannya intens, dan desain co-op-nya cerdas. Jika Thunder Lotus dapat terus membangun konten, menjaga performa, dan menyempurnakan sistem progresi, 33 Immortals berpotensi menjadi salah satu action-roguelike multiplayer terbaik yang pernah ada. Ini adalah pemberontakan di akhirat yang wajib Anda ikuti.(*)

Kategori :