RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Nama Syauki "Nino" Fauzan Sumarno telah lama menjadi salah satu ikon di tubuh Alter Ego Esports. Namun, di panggung MPL Indonesia Season 16 (MPL ID S16), Nino hadir bukan hanya sebagai seorang veteran, melainkan sebagai pilar baru dan mesin kemenangan yang bertransformasi penuh di EXP Lane.
Perjalanan ini bukanlah tanpa tantangan. Ia adalah kisah tentang pelepasan ego, adaptasi, dan pembuktian diri yang sukses mengubah seorang Gold Laner agresif menjadi salah satu EXP Laner terbaik di Tanah Air.
BACA JUGA:Road to M7 World Championship: Siapa Dua Tim Terbaik Indonesia dari MPL ID S16?
Transisi Sulit: Melepas Ego Seorang Gold Laner
Nino mengawali karirnya sebagai Gold Laner yang dikenal sangat agresif dan berorientasi pada farming (mengumpulkan gold) dan damage besar. Keputusan untuk berpindah role ke EXP Lane yang ia jalani sejak MPL ID S13 adalah sebuah langkah berani dan penuh tekanan.
"Pastinya sulit sekali, overthinking, stres, semuanya saya rasakan. Tapi semua itu adalah proses menjadi EXP yang baik," ungkap Nino jujur mengenai masa transisinya.
EXP Laner menuntut pola pikir yang sama sekali berbeda: fokus pada objective (tujuan), rotasi cepat, menahan pressure di lane sendirian, dan menjadi initiator (pembuka) dalam teamfight. Nino harus belajar mengesampingkan kebiasaan lamanya yang sangat berorientasi pada gold pribadi.
BACA JUGA:Kebangkitan Alter Ego dan Bigetron Alpha di Playoff MPL ID S16
Pilar Utama dan Initiator Agresif di MPL ID S16
Di MPL ID S16, transformasi Nino mencapai puncaknya. Ia bukan lagi sekadar offlaner pasif. Berbekal mentalitas agresifnya dari gold lane, Nino kini memainkan peran EXP Laner yang sangat proaktif:
- Pembuka Pertarungan: Nino sering menggunakan hero-hero fighter seperti Arlott (yang membuatnya menjadi Player of the Game di Playoff), Dyroth, atau Terizla untuk menjadi ujung tombak yang berani masuk jauh ke garis pertahanan lawan, membuka ruang bagi core tim seperti Yazukee atau Arfy.
- Rotasi Efektif: Ia dikenal memiliki tingkat Kill Participation (KP) yang tinggi di antara para EXP Laner lain, sebuah bukti bahwa ia tidak hanya farming di lane tetapi juga aktif membantu rekan-rekannya di mid dan bottom lane. Di musim reguler S16, ia mencatat Kill Participation mencapai 65,17%, tertinggi kedua di role-nya.
- Konsistensi KDA: Konsistensinya juga tercermin dari rata-rata KDA sebesar 5,97, menunjukkan bahwa agresivitasnya diimbangi dengan minimnya kesalahan yang berujung tumbang (ter-eliminasi).
Buah Dedikasi: Mengangkat Alter Ego
Transformasi Nino menjadi EXP Laner top bukan hanya menyelamatkan karirnya, tetapi juga krusial dalam mengangkat performa Alter Ego secara keseluruhan.
Setelah beberapa musim berada di papan bawah (peringkat 8 di S13), Nino bersama timnya berhasil mencapai hasil yang lebih baik dan solid di MPL ID S16, serta menembus babak Playoff dengan performa yang meyakinkan. Keberhasilannya mengalahkan NAVI dan Bigetron by Vitality di Playoff menjadi panggung pembuktian terbesarnya.
BACA JUGA:Hasil Panas Playoff MPL ID S16: Drama Upper Bracket dan Pertarungan Hidup-Mati!
Nino, sang veteran yang menemukan peran pahlawan barunya, membuktikan bahwa pengalaman dan kemauan untuk beradaptasi adalah kekuatan yang tak lekang oleh waktu di kancah esports yang terus berkembang. Ia adalah veteran yang telah bertransformasi, siap memimpin Alter Ego menuju gelar juara dengan battle-scarred di EXP Lane.(*)