RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Samsung Electronics baru saja membuat gebrakan besar di industri semikonduktor dengan mengumumkan kehadiran chipset flagship terbaru mereka, Exynos 2600. Pengumuman ini menjadi perhatian dunia lantaran Exynos 2600 resmi menjadi prosesor smartphone pertama yang diproduksi menggunakan fabrikasi 2 nanometer (nm).
Langkah ini sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa Samsung siap menantang dominasi para pesaingnya di pasar perangkat kelas atas melalui lini Galaxy S26 mendatang.
Meski seri Exynos sempat diterpa berbagai catatan soal efisiensi pada generasi-generasi sebelumnya, kehadiran node 2nm ini membawa harapan baru. Bukan sekadar pembaruan rutin, Exynos 2600 dirancang sebagai fondasi teknologi masa depan yang lebih bertenaga namun tetap hemat energi.
BACA JUGA:SSD Portable Tercepat 2025, Duel Sengit USB4 vs Thunderbolt 5
Rahasia di Balik Angka 2 Nanometer
Bagi orang awam, angka 2nm mungkin cuma deretan teknis yang membosankan. Tapi intinya begini: Samsung memakai teknologi Gate-All-Around (GAA) generasi terbaru untuk memadatkan transistor sebanyak mungkin di ruang yang sangat sempit. Secara teori, semakin rapat transistornya, semakin lincah kerja prosesornya tapi tetap irit daya.
Hasilnya nggak main-main. Performa CPU diklaim melonjak sampai 39%. Inti utamanya, C1-Ultra, bisa digeber sampai kecepatan 3,8 GHz. Ini level kecepatan yang biasanya kita temukan di laptop, tapi sekarang dipaksa masuk ke dalam kantong celana Anda.
Urusan AI dan Gaming: Bukan Cuma Gimmick?
Samsung juga terlihat sangat ambisius soal kecerdasan buatan. NPU (Neural Processing Unit) di Exynos 2600 ini kekuatannya naik drastis hingga 113%. Sepertinya Samsung ingin Galaxy S26 nanti jadi "ponsel pintar" yang sebenarnya, di mana proses edit video berat atau terjemahan bahasa dilakukan langsung di mesin, bukan lewat bantuan internet atau cloud.
Untuk urusan grafis, mereka masih mesra dengan AMD lewat GPU Xclipse 960. Ada fitur baru bernama Exynos Neural Super Sampling (ENSS). Cara kerjanya mirip DLSS di PC gaming, fitur ini bakal "menipu" mata kita dengan visual tajam dan frame rate tinggi tanpa bikin baterai terkuras dalam sekejap.
BACA JUGA:5 Gadget Mobil Pintar yang Bikin Mobil Lama Jadi Secanggih Mobil Baru
Solusi untuk Masalah "Penyakit Lama"
Belajar dari pengalaman pahit soal isu overheating, Samsung memperkenalkan teknologi Heat Path Block (HPB). Teknologi ini bertugas mengelola jalur pembuangan panas agar langsung terbuang ke sistem pendingin ponsel secara merata. Jadi, stigma "Exynos itu setrika" diharapkan benar-benar tamat di generasi ini.
Lalu, apakah Exynos 2600 benar-benar akan jadi penyelamat muka Samsung di lini Galaxy S26 nanti? Jawabannya tentu baru bisa kita buktikan saat unitnya ada di tangan. Namun, melihat ambisi Samsung yang berani main di node 2nm lebih dulu, jelas mereka sedang mencoba menghapus stigma "chipset kelas dua" yang selama ini melekat pada Exynos.
BACA JUGA:Panduan Gadget Keamanan Rumah AI 2025: Cara Cerdas Cegah Maling
Kalau teknologi HPB dan GPU AMD barunya memang bekerja seampuh klaim mereka, tahun 2026 mungkin jadi momen di mana kita nggak perlu lagi merasa "apes" saat dapet unit Galaxy varian Exynos. Kita tunggu saja pembuktiannya di lapangan.(*)