RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Guru Matematika dituntut punya kompetensi lebih pada era 5.0. Pasalnya, komponen alat bantu ajar tak lagi sama dengan era sebelumnya. Dimana penggunaan teknologi bakal lebih masif dan holistik pada aktivitas belajar mengajar.
Hal tersebut mencuat pada Seminar Keprofesian Matematika yang digelar Tadris Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Selasa (29/3). Ratusan peserta dari unsur mahasiswa dan umum ikuti seminar tersebut di lokasi maupun melalui saluran virtual.
Wakil Dekan FITK, Dr H Saifuddin MAg mengatakan, penguasaan teknologi bagi guru Matematika jadi keharusan. Hal itu selaras dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang. Sekaligus tuntutan keadaan di masa pandemi Covid-19.
\"Era 5.0 inikan era robotik, era drone, era artificial intelegent, ini penting sekali membekali calon-calon guru Matematika untuk menatap masa itu yang kayanya sudah tiba,\" ujar Saifuddin.
Menurut Saifuddin, kompetensi guru Matamatika harus terus dilatih. Walaupun secara naluri guru Matematika biasa sangat adaptif pada kompetensi di bidang teknologi.
\"Maka secara sederhana guru Matematika yang harus berkiprah di era 5.0 itu adalah yang welcome IT. Yang harus sudah IT nya hebat ya,\" jelas Saifuddin.
Disamping itu, kompetensi dasar seorang guru yakni penguasaan metodologi, profesionalitas dan berkepribadian harus tetap melekat. Namun, kompetensi di bidang teknologi adalah nilai tambah.
\"Plus nya adalah era 5.0 ini kita harus siap dengan IT. Biasanya orang Matematika saya kira cenderung menyukai dan adaptif terhadap teknologi,\" kata dia.
Apalagi, secara kelembagaan, IAIN Cirebon sedang berproses menjadi perguruan tinggi berbasis siber. Setiap jurusan dan fakultas hingga lulusannya harus terbiasa dengan teknologi.
\"Saya berharap bersama Dekan FITK tentu ini sangat pas dengan transformasi IAIN jadi UISSI jadi hal-hal yang bersifat era 5.0 ini sangat dekat dengan transformasi kita,\" katanya.
Sementara itu, Ketua Jurusan Tadris Matematika, Dr Muhammad Ali Misri mengatakan, dengan menguasai kompetensi di bidang teknologi tak sulit guru Matematika meniti karir. Pasalnya, banyak sekolah membutuhkan guru yang punya nilai tambah di bidang teknologi.
\"Harapannya fokus agar mereka menjadi seorang guru Matematika yang berakhlaqul karimah dan tentu saja menjunjung tinggi nilai-nilai Matematika,\" pungkasnya. (wan)