RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) akan segera merealisasikan pengerjaan proyek jalan di wilayahnya. Ini sebagai jawaban atas banyaknya keluhan masyarakat perihal aduan kerusakan jalan di Kabupaten Cirebon.
KabidBina Marga Dinas PUTR Kabupaten Cirebon, Tomy Hendrawan mengakui, tahun ini ada pengerjaan pada sejumlah ruas jalan. Namun dalam pelaksanaan, ada tahapan yang diawali atas berbagai pertimbangan teknis dan akademis.
\"Sabar dulu ya. Sekarang kan masih musim hujan, makanya tidak mungkin langsung dikerjakan. Karena akan mengurangi hasil dan kualitas pasca pengerjaan. Dimungkinkan akan dimulai setelah Lebaran ini,\" kata Tomy saat dihubungi Rakyat Cirebon, Selasa (22/3).
Dia menerangkan, nantinya teknis pengerjaan dibagi menjadi tiga kategori. Yakni pemeliharaan, perbaikan dan peningkatan jalan sesuai skala prioritas. \"Pengerjaan dilakukan berdasarkan kajian teknis dan analisis berdasarkan skala prioritas,\" ujarnya.
Masih menurut Tomy, secara garis besar dari hasil pendataan dinasnya di akhir 2021 lalu, ada sejumlah kategori jalan di wilayah Kabupaten Cirebon. Yakni kondisi jalan dalam kategori mantap atau penjumlahan jalan dalam kondisi baik dan sedang terdapat sepanjang 1.033 KM. Kemudian jalan dalam kategori kondisi rusak ringan sepanjang 137 KM. Dan kondisi jalan dalam kategori rusak berat sepanjang 69 KM.
\"Jadi total panjang penanganan jalan di kita (Kabupaten Cirebon, red) ada sepanjang 1.240,3 KM yang terdiri atas 564 ruas,\" sebutnya.
Namun dari hasil survei akhir Desember 2021, kata Tomy, kondisi jalan berubah. Untuk kondisi jalan dalam kategori mantap, naik menjadi 1.038 KM dari sebelumnya 1.033 KM. Kemudian untuk kategori rusak ringan menurun dari 137 KM menjadi 100 KM.
\"Nah, yang masuk dalam kategori rusak berat di kita justru bertambah dari 69 KM menjadi 101 KM. Ada penambahan kerusakan berat sepanjang 30 KM. Penyebab kerusakan jalan itu bisa oleh berbagai faktor. Cuaca dan alam, atau kurangnya pemeliharaan dan tonase lintasan kendaraan yang melebihi kapasitas,\" ungkapnya.
Meski demikian, kata Tomy, yang harus lebih dipikirkan dalam kegiatan dinas teknis dengan kondisi anggaran tahun sebelumnya, yakni di 2021 kurang ideal dari segi perhitungan teknis. Sehingga, jika dihadapkan dalam studi pemeliharaan jalan dalam kondisi mantap sepanjang 1.033 KM yang harusnya terpelihara baik, menjadi tidak ideal. Padahal sepanjang jalan itu, semestinya bisa disupport melalui kegiatan pemeliharaan rutin .
\"Kegiatan pemeliharaan rutin di 2021 saja hanya dianggarkan Rp7,7 miliar dalam setahun. Makanya, kita hanya bisa maksimal di 130 ruas dari 564 ruas yang ada. Dengan total panjang penanganan 307 KM dari 1.033 KM tadi,\" imbuhnya.
Makanya, anggaran yang harusnya ada bisa tiga kali lipat dalam satu tahun. Karena perhitungan ideal seharusnya Rp24 miliar untuk pemeliharaan rutin saja, agar tercipta kategori jalan kondisi mantap dan terpelihara.
\"Meskipun itu bukan hal klasik dan kembali ke alokasi anggaran yang tersedia, namun dengan anggaran yang ada kita maksimalkan pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala dan peningkatan jalan. Insyaallah di tahun 2022 ini, kita bisa meningkatkan jalan sepanjang 50,5 KM melalui dua alokasi anggaran. Baik APBD maupun APBN,\" paparnya.
Tomy menambahkan, khusus bagi kerusakan jalan di kawasan Batik Trusmi, tahun ini memang ada pengerjaan dalam dua metode, yakni pemeliharaan dan peningkatan. Rinciannya, untuk peningkatan akan dilakukan sepanjang 400 meter dengan dua lajur di kawasan gerbang.
\"Dua lajur itu akan ditingkatkan, yang posisinya dari mulai pintu masuk gerbang sampai perempatan kawasan masuk Batik Trusmi. Anggaran diperkirakan mencapai Rp2,5 miliar dan saat ini masih dalam tahap perencanaan teknis,\" katanya.
Sedangkan untuk jalan terusan kawasan Trusmi yang meliputi jalan sepanjang kawasan Weru-Panembahan-Sarabau, juga akan dilakukan pengerjaan. Namun dalam kategori pemeliharaan.