Dua Hari Dihempas Angin Beliung, 17 Rumah Warga Rusak

Jumat 25-02-2022,07:30 WIB
Reporter : Rifki Nurcholis
Editor : Rifki Nurcholis

RAKYATCIREBON.ID - Hempasan angin puting beliung melanda wilayah Desa Kongsi Jaya, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu selama dua hari berturut-turut, Selasa hingga Rabu (22-23/2). Sedikitnya ada 17 rumah warga yang mengalami kerusakan, namun dipastikan tidak ada korban luka maupun jiwa.

Diceritakan seorang warga, Yogi (41), bencana alam dalam dua hari itu terparah terjadi pada hari kedua. Saat itu waktunya sudah mulai petang dan cuacanya gerimis.

Ia yang sedang berada di sebuah pos ronda sempat melihat jelas pusaran angin disertai suara gemuruh. Lalu bersama sejumlah warga bergegas menyelamatkan diri.

Tak lama kemudian, hempasan angin menumbangkan pepohonan hingga ada yang menimpa rumah. Situasinya semakin mencekam, karena keadaan sudah gelap dan aliran listrik padam.

\"Ternyata banyak rumah yang rusak, pohon tumbang, kabel listrik putus. Saya cek lapangan,\" ungkap pria yang bertugas pada Satpol PP Kecamatan Widasari ini, Kamis (24/2).

Kuwu Desa Kongsi Jaya, H Sutarjo saat ditemui di kantornya mengatakan, wilayah desanya mengalami bencana alam angin puting beliung selama dua hari berturut-turut. Meski demikian ia telah memastikan semua warganya selamat, tidak ada korban luka maupun jiwa.

\"Alhamdulillah jiwa atau luka nihil, hanya kerugian materi saja,\" jelasnya.

Dari pendataan yang dilakukan, sementara tercatat ada 17 rumah yang mengalami kerusakan. Dua rumah diantaranya rusak berat salah satunya ambruk, sedangkan 15 rumah lainnya rusak ringan.

\"Yang roboh itu milik Bapak Kardilah dan yang rusak berat milik Pak Haji Munawar,\" sebutnya.

Disampaikan, pemerintah desa bersama muspika telah berupaya dengan melakukan langkah-langkah penanggulangan dan antisipasi. Namun yang dinilai urgen yaitu di jalur pantura, karena pada saat kejadian terjadi macet total akibat banyaknya pohon peneduh tepi jalan yang tumbang.

\"Sekitar jam 17.00 melaporkan ke muspika dan berkoordinasi dengan BPBD dan Damkar Indramayu. Semuanya respons dan dapat diatasi,\" kata Kuwu Sutarjo.

Untuk di pemukiman, lanjutnya, pada malam kejadian bisa langsung dilakukan penanganan pada rumah-rumah terdampak pohon tumbang. Namun prediksi kerusakan secara menyeluruh baru bisa diketahui keesokan hari, karena kondisi pada malam kejadian gelap gulita.

\"Alhamdulillah masyarakat kami dengan penuh rasa tanggung jawab, sikap gotong royong masih ada,\" ucapnya.

Selain jalur pantura dan pemukiman, dampak kerusakan terjadi pada area pemakaman umum. Tidak sedikit bangunan makam yang tertimpa pohon tumbang. Bahkan banyak makam terbongkar karena bangunannya terangkat oleh akar pohon-pohon tumbang.

Atas bencana yang melanda desanya itu, Sutarjo sangat menginginkan adanya jaminan keselamatan bagi masyatakat. Karena menurutnya hukum tertinggi di negara ini adalah kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Tags :
Kategori :

Terkait