Konsumen Perumahan Terbantu Wujudkan Impian dengan Fasilitas KPR BTN

Jumat 18-02-2022,10:00 WIB
Reporter : Rifki Nurcholis
Editor : Rifki Nurcholis

RAKYATCIREBON.ID - Asa untuk memiliki rumah yang kini dihadapkan dengan kemampuan ekonomi di tengah situasi pandemi Covid-19 menjadi persoalan tersendiri. Namun konsumen yang memilih fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dan non subsidi pada Bank Tabungan Negara (BTN) mengaku terbantu untuk mewujudkan harapannya.

Manfaat dari fasilitas KPR BTN tersebut diantaranya dirasakan oleh salah satu konsumen program rumah bersubsidi, Darningsih. Ia membeli hunian impiannya di Perumahan Griya Bahari Indah, Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.

Akad pembeliannya dilakukan pada November 2020 dengan tanda jadi yang dibayarkan sesuai kemampuannya saat itu, sebesar Rp18,8 jutaan. Setiap bulannya berkewajiban membayar angsuran Rp888 ribu dengan jangka waktu yang dipilihnya selama 20 tahun. \"Tanda jadi dan angsurannya disesuaikan dengan kemampuan. Belajar investasi juga,\" kata lajang 31 tahun asal Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu ini, Kamis (17/2).

Perempuan yang bekerja di sebuah perusahaan swasta ini menuturkan, keputusannya membeli rumah sebelum berkeluarga menjadi tekad untuk bisa diwujudkan. Sehingga atas pertimbangan matangnya memilih fasilitas KPR BTN sebagai solusinya. \"Kalau beli tanah dulu terus bangun rumah kan tidak tahu kapan, karena dananya sangat besar. Makanya saya pilih beli rumah KPR BTN, apalagi waktu saya beli ada program subsidi dari pemerintah. Jadi tabungan sebelumnya buat tanda jadi atau uang muka, angsurannya dari gaji kerja,\" ungkapnya.

Hingga Februari 2022, ia belum menjadikan rumah idamannya bernomor C/9 itu untuk hunian tetap. Perempuan yang hobi joging ini masih tinggal bersama orang tuanya. Meski demikian, rumah KPR BTN miliknya dijadikan tempat kostan untuk membantu meringankan dalam membayar angsuran tiap bulannya. \"Saya juga tetap memantau dan sering datang untuk merawat tanaman,\" kata dia.

Sementara itu, Branch Consumer Lending Head BTN Cabang Cirebon, Warnady mengatakan, pihaknya melayani konsumen perumahan di daerah-daerah yang ada di Wilayah 3 Cirebon. Termasuk konsumen perumahan bersubsidi dengan kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan fasilitas KPR.

Menurutnya, minat konsumen perumahan dengan fasilitas KPR BTN di wilayah kerjanya sangat tinggi. Sehingga layanan BTN Cabang Cirebon sendiri mencakup daerah-daerah di Wilayah 3 Cirebon. Yaitu membawahi 4 Kantor Cabang Pembantu (KCP) di Cirebon, Majalengka, dan Kuningan. Sedangkan 4 Kantor Kas terdapat di Palimanan, Plered, Sumber, dan Sindang Laut. “Di wilayah kerja BTN Cabang Cirebon peminatnya paling banyak yang subsidi, tapi non subsidi juga banyak. Juga ada fasilitas yang tanpa DP, tergantung pengembang,” jelasnya.

Adapun produk subsidi yang ditawarkan berdasarkan segmentasi prioritasnya. Yaitu KPR Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). “Produk-produk kami bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah kerja BTN Cabang Cirebon,” ujarnya.

Masih dikatakan Warnady, minat dan permintaan fasilitas KPR BTN diakui terpengaruh pandemi Covid-19 meski tidak signifikan. Baik subsidi maupun non subsidi. Hanya saja pengaruhnya dirasakan oleh konsumen karena ada penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Dipaparkan, pihaknya menargetkan capaian realisasi pada tahun 2022 sebanyak 5 ribu unit KPR bersubsidi. Angka ini lebih tinggi dari tahun 2021 yang menargetkan 3.200 unit meskipun hanya tercapai 2.846 unit karena kehabisan kuota. “Subsidi itu anggaran pemerintah yang dikelola oleh lembaga PPDPP pada Kementerian PUPR. Yang terserap BTN memang mayoritas, meskipun kuotanya dibatasi,” sebutnya.

Untuk mitra, lanjutnya, saat ini ada 150 pengembang yang bekerjasama, namun pada penjualan unit rumahnya tidak semua pengembang sepenuhnya melalui fasilitas BTN Cabang Cirebon. “Target tahun ini optimis tercapai, yang menjual itu kan pengembang. Untuk akad tiap bulan 300 sampai 400 unit. Akad subsidi Januari kemarin mencapai 415 unit. Februari mudah-mudahan minimal 350 unit,” tandasnya. (tar)

Tags :
Kategori :

Terkait