RAKYATCIREBON.ID - Aktivis Komunitas Amparanjati, Akbarudin Sucipto mempertanyakan munculnya wacana akan dibangunnya rel layang yang melintas dari Krucuk sampai Pegambiran. Apalagi, dengan perkiraan memakan biaya Rp5,6 triliun.
Menurut Akbar, wacana yang disampaikan Kepala Bappelitbanda Pemkot Cirebon, Iing Daiman itu, perlu ditinjau kembali. Dia pun berharap, Bappelitbanda membaca kembali masterplan desain pembangun Kota Cirebon yang dibuat Pemerintah Hindia Belanda. Apalagi, akan menelan biaya sampai Rp5,6 triliun. \"Wong Cirebone oli apa?\" keluh Akbar kepada Rakyat Cirebon.
Secara fungsional, lanjutnya, bentangan rel kereta api trans Jawa yang melintasi Kota Cirebon lalu menghubungkan jalur Utara dengan jalur Selatan kereta api ini, biarlah tetap pada posisi semula. Karena konstruksi penempatannya yang dilakukan sejak era Pemerintah Hindia Belanda masih relevan.
\"Kan di stasiun Kejaksan juga sudah dibangun underpass untuk jalur naiknya penumpang. Jadi tidak usah diubah lagi. Belum lagi posisinya sebagai titik 0 lajur perlintasan di utara Jawa yang kemudian tersambung dengan jalur Selatan Jawa,\" ujarnya. (wan)