Disnakertrans-UPI Teken Kerjasama Tenaga Kerja

Selasa 18-01-2022,08:00 WIB
Reporter : riyan
Editor : riyan

RAKYATCIREBON.ID - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kuningan menandatangani nota kesepahaman dengan Biro Kerjasama Luar Negeri Univertitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kesepakatan ini ditandatangani Kadisnakertrans, Dr Elon Carlan MPd dan Dianni Risda dari UPI, kemarin (17/1). Kerjasama ini dibangun kedua belah pihak untuk mengirimkan tenaga kerja ke Jepang.

Elon mengatakan, momen ini sangat istimewa lantaran dirinya genap sebulan menduduki kursi kepala Disnakertrans. “Hari ini saya genap satu bulan menjabat sebagai Kepala Disnakertrans. Dan sekarang ada momen penting yakni penadatanganan MoU dengan Biro Kerjasama Luar Negeri Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kaitan ketenagakerjaan,” papar Elon.

Menurut dia, kerjasama ini tidak tiba-tiba datang begitu saja, melainkan sudah dijajaki selama sejak setahun lalu. Elon mengingat jika saat itu drinya diperintahkan oleh Bupati H Acep Purnama untuk mengurus kerjasama kaitan pendidikan, ekonomi, pekerjaan dan penelitian yang berbasis ke Jepang. \"Jadi, saya katakana bahwa semua ini tidak datang secara tiba-tiba namun melalui proses yang sangat panjang. Dimana saat itu saya masih menjadi Kabid PAUD/Dikmas di Disdikbud. Alhamdulillah perintah pak bupati bias saya laksanakan, dan sekarang pada tahap penandatangan kesepakat bersama,” ujarnya.

Dan hari ini, lanjut Elon, pihaknya kedatangan tamu dari UPI yaitu Dianni Risda dari Biro Kerjasama Luar Negeri UPI. Kedatangan mereka untuk memulai kerjasama dengan Disnakertrans sebagai upaya optimalisasi tenaga kerja. \"Beliau ini Dosen Sastra Jepang di UPI, dan sudah bekerja di lembaga tersebut sejak tahun 2008 silam. Terlebih UPI merupakan satu-satunya perguruan tinggi yang dipercaya sebagai penghubung Indonesia dengan Jepang,\" jelas elon.

Dengan kerjasama tersebut, dirinya akan menyediakan orang yang kemudian dilakukan seleksi oleh pihak UPI. Dan penyediaan ini tidak menganggu APBD sedikitpun. \"Rencananya nanti Pak Bupati di bulan Maret akan ke Jepang guna melakukan MoU serupa dengan pemerintahan di sana,\" ungkap Elon.

Dia mengungkapkan, potensi untuk bekerja di Jepang sangat besar. Tercatat ada sekitar 14 sektor yang dibutuhkan. Di antaranya perawat lansia, petugas kebersihan gedung, pembuatan perangkat dan suku cadang mesin, industri permesinan pabrik, industri listrik, elektronik dan informasi.

Kemudian sektor konstruksi, industri pembuatan kapal dan permesinan Kkapal, industri perawatan serta perbaikan kendaraan bermotor. Lalu industri penerbangan, industri perhotelan dan pariwista, pertanian dan peternakan, perikanan, budidaya ikan, produksi makanan, minuman serta industri pelayanan makanan. \"Dengan peluang luas dengan kesempatan kerja di Jepang ini, kami berusaha membuka mindset masyarakat. Sebab, banyak peluang pekerjaan sangat banyak di Jepang dengan gaji yang cukup menjanjikan,\" terangnya.

Perwakilan UPI, Dianni Risda menyampaikan tahun 2008 sudah dimulai kerjasama Indonesia dengan Jepang dalam Bidang Ekonomi Partnership Agreement. Dirinya waktu itu diminta oleh Ginanjar Kartasamita untuk memasilitasi Indonesia dan Jepang yang sampai sekarang masih berjalan. \"Di Jepang itu kekurangan warga, karena angka kelahiran sedikit. Jadi kesulitan tenaga kerja, maka indonesia yang dilirik oleh Jepang mengingat kultur warga indonesia dinilai baik oleh Jepang,\" sebut Dianni.

Di Jepang, banyak program yang dibuat oleh pemerintah. Maka dari itu perusahaan di Jepang sangat membutuhkan tenaga kerja. Biasanya program magang ini berlangsung selama 3 tahun dan bias diperpanjang. \"Kami sendiri memasilitasi pelatihan bahasa, etos kerja, budaya mereka. Karena sering kita temui permasalahan di luar negeri yaitu tidak ada pemamahan lintas budaya. Sehingga kalau kita memahami itu maka bisa dihindari,\" ucap Dianni. (ale)

Tags :
Kategori :

Terkait