RAKYATCIREBON.ID - Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai NasDem, H Satori SPdI MM menggelar reses II, Sabtu (15/1). Reses dimanfaatkan untuk Pendidikan Politik dan Kaderisasi Partai NasDem Provinsi Jawa Barat di Aston Hotel and Convention Cirebon.
Sedikitnya 242 kader dari seluruh DPD Partai NasDem Kabupaten Cirebon hadir dalam kesempatan tersebut. \"Pendidikan politik ini penting karena kita akan menghadapi Pemilu di 2024,\" ujar H Satori dalam sambutannya.
Menurut Satori, meski selang dua tahun lagi, kerja politik menjelang 2024 harus disiapkan dari sekarang. Satori mengajak seluruh kader NasDem aktif menjalin komunikasi dengan masyarakat guna mendulang suara pada agenda politik 2024.
”2024 menjadi tahun cukup berat apalagi bagi petahana. Wajib hukumnya untuk mempertahankan kursinya dan menambah kursinya agar kita bisa kerja sama dan bisa menjalin komunikasi pada konstituensi yang ada di bawah,” jelas dia.
Satori menegaskan, kerja politik yang bisa dilakukan kader NasDem ialah mulai menjaring kader atau tokoh masyarakat yang ingin maju pada kontestasi politik 2024 sebagai calon legislatif.
“Oleh karena itu saya berharap pada PDC, DPWdan seluruh kader NasDem untuk memaotivasi dan mengedepankan semua yang punya inisiatif mencalonkan diri baik di DPRD, DPRD Jawa Barat maupun pusat,” kata Satori.
Sementara itu, Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat, H Saat Mustofa MSi mengatakan, setidaknya akan ada dua momen politik besar di 2024. Yakni pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilu legislatif (Pileg).
Untuk itu, NasDem memperkuat kompetensi politik para kadernya sejak dini melalui Pendidikan Politik dan Kaderisasi yang sudah berjalan di berbagai kota/kabupaten di Jawa Barat.
“Kita sekarang konsolidadi partai dalam rangka pembentukan dan penguatan struktur partai kita dari mulai DPD, DPC, sampai DPRT di tingkat desa. Nah agar partai ini terus bergerak maka salah satu upayanya lewat pendidikan politik,” kata dia.
Partai NasDem, kata saat, sudah membuka rekrutmen bagi para tokoh di Cirebon maju pileg 2024. “Tahun 2024 kita targetkan dari 7 (anggota DPRD di Kabupaten Cirebon ) jadi 10, provinsinya jadi 2 dan pusatnya jadi 2,” pungkas Saan. (wan)