RAKYATCIREBON.ID – DPRD sempat menjadi sasaran kritik mantan wakil bupati Cirebon, H Tasiya Soemadi Al Gotas. Pasalnya, kantor DPRD sempat kosong. Penghuninya tidak berada ditempat. Lantaran sedang menjalankan kunjungan kerja ke luar daerah.
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, HM Luthfi MSi menjelaskan dirinya memang saat itu, Rabu lalu (16/12) sedang berada diluar. Ada kegiatan. Sehingga tidak sempat bertemu. Pun demikian dengan anggota DPRD lainnya. Ada kegiatan kunjungan kerja keluar daerah.
Sehingga, wajar saja, kalau kantor DPRD kosong. Tapi, ia memastikan, satu bulan terakhir, tidak mengikuti agenda kegiatan DPRD ke luar daerah. Ia standby jaga gawang di kantor DPRD.
“Satu bulan ini, saya di kantor terus. Yang lain study banding saya di kantor. Kemarin, ngga ketemu beliau (Gotas, red) karena lagi ada acara diluar saja. Tapi intinya, saya satu bulan ini ngga keluar,” kata Luhtfi, mengklarifikasi, kemarin.
Politisi PKB itu mengaku ada target yang saat ini sedang dikejar DPRD. Sehingga memaksa bekerja ektra untuk bisa menjangkaunya. Yakni, ada beberapa raperda yang ditargetkan tahun ini harus bisa disahkan.
“Seperti Raperda Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Raperda tentang Sampah dan Raperda lainnya. Semuanya ditargetkan agar bisa diketok tahun ini,” kata dia.
Untuk Raperda PBG, saat ini sudah masuk tahapan di Panitia Khusus (Pansus). Sedang dilakukan verifikasi dengan Bagian Hukum Setda. Pun demikian, dengan Raperda tentang sampah. Pembahasan mendalam sudah dilakukan.
Artinya kata dia, produktifitas kinerja DPRD tetap berjalan. Serta memastikan ada pembagian tugas yang jelas. Politisi berkacamata itupun mengaku tidak tersinggung dengan luapan kritik yang disampaikan mantan ketua DPRD itu.
“Soal itu (kritik Gotas, red) saya tidak tersinggung. Saya tidak pernah tersinggung,” katanya.
Sebelumnya diberitakan pasca dibebaskan, Mantan Wakil Bupati Cirebon, H Tasiya Soemadi Al Gotas langsung bersilaturahmi ke kantor Bupati Cirebon, dan Kantor DPRD. Namun sayang, yang dituju, tidak ada. Kantor DPRD kosong, penghuninya sedang menjalankan tugas, kunjungan kerja keluar daerah.
Pun demikian, dengan kantor bupati Cirebon. Kantornya kosong. Sekretaris Daerah (Sekda) yang harusnya ada pun, tak berada diruangan. Hal itu, sontak saja, membuat Gotas--sapaan akrabnya menyesalinya. Kenapa sampai terjadi demikian, bagaimana ketika ada warganya, yang mendesak ingin bertemu dengan para pejabatnya, ketika pejabat dimaksud tidak berada ditempat.
Ia sendiri, pernah menduduki kursi pimpinan DPRD. Bahkan, jabatan terakhirnya nyebrang ke eksekutif dengan jabatan Wakil Bupati Cirebon. Kantor sampai kosong tidak pernah terjadi. Selalu ada petugas yang bertanggungjawab untuk terus berjaga. Menurutnya, ada perbedaan setelah dirinya tidak lagi menjabat. Ini penting untuk menjadi sorotan.
“Saya dulu juga pernah menjadi bagian dari pemerintahan. Tapi tidak pernah itu (kosong, red). Kalau di Setda, ada Bupati, Wakil Bupati dan Sekda. Ketiganya harus bisa berkoordinasi. Komunikasi. Jangan sampai ada kekosongan. Ini ketiga-tiganya tidak ada. Di DPRD juga sama. Kosong semua. Hanya ada staf Fraksi PDIP. Dulu saya tidak begitu,” kata Gotas. (zen)