RAKYATCIREBON.ID - Tiga warga Desa Guwa Lor Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon belum ditemukan. Pasalnya, sejak November lalu, hilang kontak saat berlayar di kapal nelayan pencari ikan cumi, Cahaya Inti.
Ketiga nelayan itu, Borih, Muhammad Akya, dan Wandisi. Mereka sama-sama berlayar disatu kapal yang sama.
Zaenudin Agus Mordana, salah satu warga Desa Guwa Lor, yang selamat menceritakan awal mula dirinya bersama ketiga temannya itu berangkat. Kejadiannya bermula saat mendapat ajakan dari temannya di Indramayu, untuk ikut berlayar di kapal pencari cumi.
\"Tanggal 4 September lalu, saya, Akya, Borih dan Wandisi mendapat tawaran untuk kerja berlayar di kapal pencari cumi,\" katanya, kemarin.
Tanpa ragu, tawaran itupun diambil, dengan langsung mendatangi temannya di Indramayu. \"Kami berempat, langsung ke Indramayu. Menemui teman yang ngajak itu,\" kata dia.
Usai mendapat penjelasan, tak lama setelah itu kata dia, langsung melakukan pemberangkatan ke Jakarta. Tepatnya, ke Muara Baru, Jumat (10/9) lalu.
Zaenudin bersama ketiga temannya itupun akhirnya berlayar. Ia sendiri sampai dua bulan lamanya berada di perairan. Hanya saja, setelah dua bulan, Zaenudin mengalami kendala. Ia sakit. Terpaksa meminta pulang. Saat mengajukan untuk pulang, Zaenudin pun diizinkan kaptennya. Ia dipulangkan melalui kapal lain.
Sejak itu, hilang kontak dengan awak kapal Cahaya Inti. Dan baru kembali masuk kontak sepuluh hari setelah kepulangannya.
\"24 November kontak terakhir. Setelah itu hilang kontak dengan kapal Cahaya Inti. Hingga sekarang tidak jelas bagaimana nasibnya,\" kata Zaenudin.
Salah satu keluarga korban, Wastika setelah mendapat kabar hilang kontak dengan kapal yang ditumpangi adiknya, ia bersama keluarga dan pemerintah desa mendatangi pihak keluarga pengajak. Yakni orang Indramayu. Namun tetap tidak ada kejelasan. Sehingga tiga warga Guwa Lor hingga sekarang nasibnya tidak jelas seperti apa.
Pihaknya pun pernah bertemu dengan managemen perusahaan tersebut.
\"Ya 8 Desember kami dapat undangan dari pihak perusahaan. Ke Parean. Tepatnya Hotel Flaminggo. Mereka menjelaskan belum ada titik terang dengan kapal tersebut,\" katanya.
Rasa cemas tentu, menghantui keluarga. Makanya, ia pun berharap kepada pemerintah, serta pihak terkait untuk bisa menjembatani.
\"Harapan kami, agar pemerintah atau pihak terkait bisa membantu. Barangkali menemukan atau informasi, segera disampaikan kepada pihak keluarga atau pemerintah desa. Karena sampai saat ini belum ada kabar,\" pungkasnya. (zen)