RAKYATCIREBON.ID – Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) yang terletak di Jalan Pahlawan Indramayu meraih rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI), Senin (13/12). Di hari yang sama, Ekoriparian Tjimanoek diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, Siti Nurbaya.
Rekor MURI yang disematkan itu menjadikan Taman Kehati sebagai ekosistem taman gelam pertama yang dikembangkan untuk wisata kota. Sebelum penyematan rekor yang dilanjutkan penandatanganan prasasti Taman Kehati, disampaikan paparan oleh Peneliti Ahli Utama Konservasi Keanekaragaman Hayati, Prof Riset Dr Ir Hendra Gunawan.
Hadir dalam kegiatan itu, Bupati Indramayu, Nina Agustina, Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kemen LHK, Sigit Reliantoro, dan Presiden Direktur PT Polytama Propindo, Didik Susilo.
Sementara itu, saat meresmikan Ekoriparian Tjimanoek, Menteri Siti mengatakan, pembangunan Ekoriparian Tjimanoek menjadi bagian dari upaya KLHK dalam pemulihan sejumlah titik areal terbuka hijau di Indonesia. Ekoriparian merupakan kombinasi kegiatan restorasi sempadan sungai dengan kegiatan penurunan beban pencemaran di tepian sungai. “Areal terbuka yang harus dipulihkan se-Indonesia itu masih ada sekitar 1.400 titik,” jelasnya.
Melalui Ekoriparian, lanjutnya, lokasi yang awalnya tidak terawat bisa menjadi lokasi eduwisata yang cantik dan dapat mendatangkan wisatawan. Mulai dari penataan pedagang kaki lima yang berjualan di areal taman, dibuatnya berbagai areal photospot, adanya taman bermain, hingga dihiasnya tepian sungai dengan berbagai lukisan dan mural yang menceritakan aspek histori dari Sungai Cimanuk.
Selain itu, ada pula instalasi air bersih atau IPAL guna menciptakan kawasan lingkungan sungai yang bersih dan asri. Pembangunan Ekoriparian tersebut berkat kolaborasi yang dilakukan pemerintah bersama unsur dunia usaha dan dunia pendidikan.
“Ini persembahan Polytama melalui inovasi dari program CSR di bidang lingkungan dan pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya. (tar)