RAKYATCIREBON.ID - Terungkapnya kasus pemerkosaan terhadap 12 santri putri oleh oknum gurunya di Bandung membuat semua kalangan prihatin. Korbannya yang rata-rata masih di bawah umur tersebut sudah pasti mengalami traumatis yang mendalam.
Psikolog Cirebon, Rini S Minarso SPsi MPsi mengatakan, peristiwa tersebut menimbulkan dampak psikologis yang sangat berat bagi korban, termasuk pada keluarga korban.
Dampak psikologis, lanjut Rini, bisa nampak seketika dan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Korban dihantui oleh perasaan murung, sedih, kecewa, marah, menangis, menyepi, menarik diri, menyesali diri, merasa takut, dan sebagainya.
Rini mengatakan, keluarga korban dan masyartakat harus memberikan empati dan motivasi terhadap korban. “Keluarga harus menjadi tempat bercerita yang aman, sekaligus menguatkan korban,” ujarnya.
Menurut Rini, keluarga korban wajib untuk mempercayai cerita yang disampaikan oleh korban, dan mampu bersikap tenang. Karena sikap tenang akan sangat membantu korban merasa aman.
“Keluarga diharapkan dapat menumbuhkan motivasi, meningkatkan keinginan dan perasaan tetap mencintai diri sendiri, dan kita sama-sama bantu agar para korban mampu melewati masa trauma,” kata Rini.
Tak kalah penting juga, kata Rini, keluarga harus ikut mengamankan dari omongan masyarakat, dimana mereka cenderung melihat kasus ini hanya sekilas, sehingga memungkinkan korban mendapatkan respon negatif yang sama sekali tidak diinginkan.
Pemerintah juga diminta ikut mempersiapkan korban atas kemungkinan yang akan terjadi di kemudian hari, dan membantu mencari solusi dalam menghadapinya.
“Karena kemungkinan korban memerlukan bantuan pemeriksaan dokter, psikolog dan polisi, untuk membuat korban merasa aman,” tutup Rini. (ing)