RAKYATCIREBON.ID – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Republik Indonesia, Abdul Halim Iskandar melakukan ziarah di Makam Pionir Transmigrasi, Kamis (9/12). Kegiatan yang berlangsung di Desa/Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu itu dalam rangka memperingati Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) ke-71.
Pada rangkaian kegiatannya digelar upacara khusus disertai doa bersama. Juga dilakukan tabur bunga sebagai bentuk penghormatan kepada pionir transmigrasi yang gugur pada 11 Maret 1974.
Dalam sambutannya, Menteri Abdul Halim Iskandar mengatakan, Kemendes PDTT mengadakan tabur bunga untuk menghormati dan mengenang rombongan pionir transmigrasi yang gugur pada insiden 1974. Juga momentum untuk memberikan apresiasi kepada yang selamat dalam kejadian tersebut.
“Salah satunya putra-putra yang selamat yaitu Bapak Suyanto. Beliau selamat pada kejadian itu tepat berumur 11 tahun, Djaelani saat itu berumur sudah remaja 19 tahun, dan Sangidu dulu berumur 9 tahun. Oleh Kemendes PDTT, yang selamat itu akhirnya menjadi ikon Sahabat Desa dan Sahabat Transmigran,” jelasnya.
Seperti diketahui, peristiwa tragis yang dialami pionir transmigrasi tersebut terjadi saat perjalanan dari Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menuju UPT Rumbia Lampung. Dari 6 bus rombongan, salah satunya berpenumpang 70 orang asal Kecamatan Andong mengalami kecelakaan. Sebanyak 67 orang tewas, dan 3 korban selamat.
Kecelakaan itu bermula ketika bus naas tersebut melintasi jembatan darurat, lalu tergelincir dan terperosok ke Sungai Sewo di Desa/Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu.
Sementara itu, 3 korban selamat diketahui bernama Suyanto dan Sangidu yang saat itu masih berusia anak-anak. Sedangkan Djaelani sudah beranjak remaja. Ketiganya kemudian diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Departemen Transmigrasi dan PPH Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat. (tar)