RAKYATCIREBON.ID - Sejak pertengahan tahun 2021 lalu, proyek pengentasan kumuh skala kawasan di sepanjang Pesisir Panjunan sudah dimulai.
Sebagaimana diketahui, pekerjaan tersebut merupakan hajat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat.
Sampai saat ini, progres pekerjaan senilai Rp10,7 miliar tersebut masih di bawah 50 persen, bahkan masih jauh dari yang diharapkan.
\"Proyek Kotaku ini harus betul-betul untuk bisa targetnya terkejar. Progres saat ini, laporan yang kita terima baru 30 persen,\" ungkap Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati saat diwawancarai Rakyat Cirebon, kemarin.
Dijelaskan Eti, proyek pembangunan bernilai fantastis di Pesisir Panjunan tersebut masuk kategori proyek lintas tahun atau multiyears.
Namun karena melihat progres sampai saat ini baru di angka 30 persen, kata Eti, pekerjaannya didorong untuk dipercepat sehingga di akhir tahun minimal bisa sampai di angka 60 persen.
\"Target sampai akhir tahun kita dorong bisa 60 persen. Ini proyek multi years,\" lanjut Eti.
Secara keseluruhan, berdasarkan informasi dari pemerintah pusat yang memiliki hajat, dijelaskan Eti, proyek Kotaku skala kawasan tersebut dilaksanakan dua tahun, dan ditarget selesai di bulan Maret tahun 2022 mendatang.
\"Sampai Maret 2022 harus 100 persen. Harapan kita, bisa berbarengan dengan seberang, yang akan ditata oleh Pelindo,\" kata Eti.
Setelah pembangunan hajat pusat selesai nanti, ditambahkan Eti, tugas Pemerintah Kota Cirebon belum selesai untuk lebih mempercantik kawasan pesisir.
Di sana, proyek Kotaku belum sepaket dengan penyediaan fasilitas perekonomian seperti shelter untuk UMKM. Sehingga ke depan, ia perlu mencari pos anggaran lain untuk menyempurnakan penataan Pesisir Panjunan.
\"Setelah ini, dilanjut dengan program kampung warna warni dan program plastik sulit. Setelah selesai, saya akan coba gandeng CSR lain untuk melengkapi. Salah satunya untuk shelter UMKM, karena proyek ini belum sepaket dengan shelternya,\" imbuh Eti. (sep)