RAKYATCIREBON.ID – Nampaknya, dugaan adu domba yang dilakukan Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Cirebon, Adil Prayitno terkait pekerjaan pokir, akan ditindaklanjuti. Karena telah membawa nama instansi yakni DPRD Kabupaten Cirebon.
Bahkan, Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Yoga Setiawan mengancam akan melaporkannya ke Aparat Penegak Hukum (APH). Ia menilai, Adil telah menyalahgunakan jabatan sebagai Sekretaris di DPKPP.
Mengingat masalah Pokir yang sudah di input DPKPP, tiba-tiba hilang begitu saja.
Politisi Hanura itu menuding, setelah pihaknya melakukan penelusuran dari berbagai pihak ternyata kuat dugaan, yang menghilangkan Pokir dewan adalah Adil sendiri. Dibuktikan, setelah beberapa anggota dewan yang juga sudah menginput Pokir di DPKPP, ternyata kegiatannya tiba-tiba hilang. Dirinya tidak tahu, kemana Pokir tersebut dialihkan.
\"Masalahnya kami tidak tahu ada parsial berapa di dinas-dinas terkait perubahan anggaran. Yang jelas anggaran murni tahun ini di DPKPP, memang hilang,\" kata Yoga kemarin.
Dugaan yang menghilangkannya Adil, kata Yoga karena saat itu sedang ada pergantian. Dimana Adil yang menjadi Plt DPKPP. Kemudian saat anggaran perubahan pun, kembali Adil diduga mengatur semua proyek. Tercatat, ada 36 lokus proyek Pokir. Ternyata, hanya beberapa orang saja yang menguasai yang diduga sudah dikondisikan oleh Adil.
\"Saya sudah punya data valid dan akurat, termasuk dari orang dalam DPKPP. Ternyata, Adil diduga kuat bermain dengan Proyek Pokir. Ini sangat ironis dan menjadi preseden buruk untuk Adil sebagai Sekdis DPKPP,\" ungkap Yoga.
Kedua, kata dia, Adil juga dinilai sering mengadu domba antara rekanan dengan dewan. Meskipun memang DPKPP mempunyai kewenangan mengelola pekerjaan, namun, lanjut Yoga, setidaknya ada koordinasi dengan pihak dewan, atau dengan penyedia jasa.
Terkait temuan data, Yoga kembali menyebutkan sudah mengantongi data valid, diberikan kepada siapa saja kegiatan pekerjaan tersebut.
\"Saya tekankan bahwa data, dan pengakuan sudah valid terkait proyek-proyek untuk siapa saja. Mumpung KPK masih di sini, secepatnya saya akan laporkan, supaya semuanya bisa dibongkar habis,\" ujar Yoga.
Yoga meminta Bupati Cirebon segera melakukan evaluasi kinerja Adil. Terlebih, saat ini yang bersangkutan sedang mengikuti open bidding untuk jabatan Kadis DPKPP.
\"Bupati saya minta harap mempertimbangkan Adil menjadi Kadis DPKPP. Jadi Sekdis saja sering mengadu domba antara kami sebagai dewan dengan rekanan. Jangan sampai nama saya yang sering dikaitkan dengan kegiatan, ternyata malah dinas yang bermain,\" kata Yoga.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi DPP AKLINAS, Adi Fajar meminta, kinerja para pejabat di DPKPP Kabupaten Cirebon perlu dievaluasi. Utamanya, Sekdis di dinas ini, Adil Prayitno. Masalahnya, aku dia, selama ini secara pribadi, dirinya merasa diadu domba antara dewan dan penyedia jasa kontruksi.
Dia mencontohkan, ketika masalah proyek Pokir, dinas menyebut proyek tersebut milik dewan. Namun setelah ditelusuri, ternyata bukan.
\"Saya ini merasa diadu domba oleh Dinas Kimrum (DPKPP, Red). Yang proyek ABT sekarang, saya sempat nanya ke dinas, jawabannya itu punya dewan sambil jelas menyebutkan nama. Tapi setelah saya telusuri ke dewan, yang bersangkutan tidak mengakui. Dan memang benar tidak menerima proyek Pokir. Ini jelas modus lama yang sering dilakukan,\" pungkasnya. (zen)