RAKYATCIREBON.ID – Per triwulan III tahun 2021, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk membukukan penjualan domestik keseluruhan sebesar Rp12,7 juta ton. Lebih tinggi 594,8 ton dari periode yang sama tahun lalu.
Untuk produk semen saja, tercatat sebesar 12 juta ton, atau plus 2,8 persen. Sehingga, pangsa pasar perusahaan 24,5 persen.
Penjualan diluar Jawa mengalami pertumbuhan mencapai +9,2 persen. Pangsa pasarnya 15 ,6 persen. Lebih tinggi dari Jawa +0,5 persen.
Peningkatan di luar Jawa terjadi di Sulawesi. Hal itu, didukung oleh pertumbuhan produk bulk dari proyek smalter di Konawe. Selain itu, Kalimantan pun mengalami pertumbuhan penjualan. Sebesar +12,7 persen. Sementara untuk Sumatra pun mengalami pertumbuhan sebesar +9,5 persen.
Pendapatan bersih perseroan ketika dibandingkan dengan tahun kemarin meningkat. Tadinya Rp10.149,6 miliar menjadi Rp10.608,7 miliar. Adapun untuk beban pokok pendapatan meningkat menjadi Rp-7.016,4 miliar mengikuti pertumbuhan volume penjualan. Meski begitu, perseroan berhasil menekan kenaikan biaya produksi lebih rendah.
Pemulihan Lebih Kuat yang Berlanjut
Setelah gelombang besar pandemi COVID-19 pada bulan Juli, Pemerintah berhasil mengendalikan penyebaran COVID-19. Tingkat serapan vaksinasi lebih tinggi.
“Akibatnya, kami melihat pemulihan ekonomi yang progresif seiring dengan langkah pemerintah secara bertahap melonggarkan pembatasan,” kata Direktur & Corporate Secretary, Antonius Marcos dalam siaran pres yang diterima Rakyat Cirebon, Kamis (11/11).
Hal ini tentu berdampak positif pada kegiatan konstruksi. Selain pengeluaran anggaran akhir tahun untuk proyek infrastruktur dan komersial, termasuk beberapa manfaat insentif untuk sektor perumahan (PPN atas rumah baru, suku bunga yang lebih rendah, dan relaksasi LTV/FTV), namun faktor terkait cuaca perlu dicermati karena akan lebih banyak curah hujan dari datangnya La Nina.
Dengan harga energi yang tinggi terutama pada harga batu bara, Indocement mulai menaikkan harga semen untuk meneruskan sebagian dari kenaikan biaya produksi. Tapi, kata dia, Indocement terus menyeimbangkan dengan naik-turunnya pangsa pasar.
“Untuk tahun 2021 secara keseluruhan, kami tetap positif terhadap konsumsi semen domestik yang tumbuh 4,0% hingga 4,5%. Dari sisi biaya, Indocement terus fokus pada pengendalian biaya, operasi yang efisien, dan transformasi digital di seluruh bisnis kami,” pungkasnya. (zen)