RAKYATCIREBON.ID – Proses penyelidikan yang dilakukan kepolisian terhadap kasus dugaan korupsi dana refocusing untuk penanganan wabah Covid-19 tahun 2020 di Kabupaten Indramayu senilai Rp196 miliar sepertinya sudah menemui titik terang. Sejumlah bukti kuat atas dugaan pidana dalam kasus tersebut untuk mengungkap tersangkanya.
Kabarnya, polisi juga sudah mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi. Bahkan sudah mengantongi hasil penghitungan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Hal itu dibenarkan oleh Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif melalui Kasat Reskrim, AKP Luthfi Olot Gigantara kepada sejumlah wartawan, Senin (8/11). Kasus yang ditangani pihaknya itu terkait dugaan korupsi anggaran refocusing Pemerintah Kabupaten Indramayu tahun 2020.
“Alat bukti sedang kami kumpulkan untuk menguatkan perbuatan pidana terhadap calon-calon tersangka nantinya,” jelas dia.
Hingga saat ini, lanjut Luthfi, pihaknya masih melakukan proses penyidikan lebih lanjut untuk mengungkap tersangka dalam kasus dugaan korupsi tersebut. Untuk itu masyarakat diminta bersabar, karena langkah-langkah penyidikan masih terus dilakukan secara intens.
“Saat ini penyidikan masih kita lakukan, secepatnya akan kita ungkap kasus dugaan korupsi ini,” tegasnya.
Terhadap kasus dugaan korupsi itu sebelumnya sudah dilakukan penggeledahan di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu. Hal yang sama dilakukan pula di sebuah toko bahan bangunan di wilayah Kecamatan Indramayu.
“Jadi untuk yang kami dalami saat ini adalah penyalahgunaan anggaran,” sebutnya.
Sementara itu, langkah penggeledahan oleh polisi tersebut dilakukan pada 1 Juli 2021 lalu. Dari penggeledahan di dua tempat diamankan sejumlah dokumen, termasuk dokumen perijinan pengadaan. Serta diamankan pula 1 unit komputer. Langkah ini dilakukan setelah adanya keterangan dari 5 orang saksi saat itu. (tar)