Majalengka Siaga Darurat Bencana, BPBD Imbau Bentuk Pos di Kecamatan sampai Desa

Sabtu 06-11-2021,14:00 WIB
Reporter : Iing Casdirin
Editor : Iing Casdirin

RAKYATCIREBON.ID - Cuaca ekstrem yang membayangi Kabupaten Majalengka, mendorong Bupati Majalengka, Dr H Karna Sobahi MMPd menetapkan status siaga darurat bencana Hidrometeorologi hingga 31 Maret 2022.

Status siaga bencana ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Majalengka Nomor 360/kep.1088-BPBD/ 2021 tentang penetapan status siaga darurat bencana banjir, genangan, banjir bandang dan gerakan tanah (tanah longsor) serta cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Majalengka.

Status siaga darurat bencana Hidrometeorologi, tahun 2021-2022 di Kabupaten Majalengka tersebut akan berlangsung selama lima bulan ditetapkan sejak 1 November 2021 hingga sampai 31 Maret 2022 mendatang.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Majalengka, Indrayanto mengatakan, selama penetapan status siaga darurat bencana ini, BPBD telah melakukan inventarisasi daerah rawan bencana dan menyosialisasikan kepada masyarakat melalui mitigasi dan pencegahan.

\"Kita juga telah meminta agar membentuk pos siaga di lingkup pemerintah kecamatan, kelurahan/desa. Terutama pada daerah rawan bencana untuk percepatan penanganan,\" kata Indrayanto, Jumat (5/11).

Selain itu, dia juga telah mengimbau agar menyiagakan seluruh aparatur pemerintah kecamatan, kelurahan/desa serta mengkoordinasi dengan koramil, polsek dan relawan siaga bencana serta masyarakat lainnya di wilayahnya masing- masing.

\"Kami juga telah menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam rangka siaga terhadap potensi bencana Hidrometeorologi. Seperti, banjir, tanah longsor dan angin kencang serta akibat bencana lainnya,\" jelasnya.

Indrayanto mengimbau warga Kabupaten Majalengka agar selalu melakukan pemantauan secara cermat terhadap informasi cuaca atau peringatan dini dari BMKG, BNPB, PVMBG dan BPBD Majalengka untuk mengetahui perkembangan situasi terkini.

Sebelumnya, Indrayanto juga membeberkan ada 18 kecamatan rawan longsor di Kabupaten Majalengka.

Delapan belas kecamatan tersebut adalah Kecamatan Lemahsugih, Bantarujeg, Malausma, Cikijing, Cingambul, Talaga, Banjaran, Argapura, Maja, Majalengka, Cigasong, Sukahaji, Rajagaluh, Sindang, Sindangwangi, Leuwimunding, Kasokandel, Panyingkiran.

Menurut Indra, 18 kecamatan di Kabupaten Majalengka itu, sebagian besar ada di wilayah perbukitan dan pegunungan.

\"Majalengka itu kan tiga wilayah. Pegunungan, perbukitan dan dataran rendah. Nah yang rawan itu di wilayah perbukitan dan pegunungan. Itu yang berpotensi terjadi longsor,\" ungkapnya.

Dia menjelaskan, bencana tanah longsor sangat berpotensi terjadi pada saat hujan mulai turun. Karena pada saat itu, air hujan akan masuk ke dalam retakan tanah yang kering akibat musim kemarau.

Saat ini, menurut dia, yang diwaspadai BPBD adalah munculnya angin puting beliung akibat peralihan dari musim kemarau ke penghujan. \"Sekarang ini peralihan dari kemarau ke hujan. Ini juga ada potensi bencana biasanya puting beliung. Karena ada pergerakan kelembaban udara,\" ungkapnya.

Indra juga menjelaskan, selain longsor, bencana banjir juga berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Kabupaten Majalengka. Khususnya, di wilayah utara kota angin.

Tags :
Kategori :

Terkait